100 Perupa Yogyakarta ramaikan Ngabuburit Mural Pancasila

id Mural Pancasila

Yogyakarta (Antara Jogja) - Sebanyak 100 perupa Yogyakarta akan meramaikan acara "Ngabuburit Mural Pancasila" yang akan digelar oleh Gerakan Rakyat Pancasila di Stadion Kridosono, Yogyakarta, 17-18 Juni 2017.

Ketua Gerakan Rakyat Pancasila Widihasto Wasana Putra di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis, mengatakan acara pembuatan karya seni rupa mural yang akan dilakukan sambil menunggu waktu berbuka puasa diharapkan menjadi media para perupa Yogyakarta menggelorakan semangat Pancasila.

"Acara itu sekaligus mencerminkan kemerdekaan berekspresi dan berpendapat sesuai bunyi sila keempat Pancasila ," kata Hasto.

Menurut Hasto, acara yang akan mengusung tema "Pancasila Jiwa Bangsa" itu para perupa akan menggambar mural pada media dinding sisi timur Stadion Kridosono dengan panjang mencapai 200 meter. Sejumlah perupa senior Yogyakarta yang akan terlibat dalam acara itu di antaranya Totok Buchori, Sudargono, Heri Kris, Ledek Sukadi, serta Yustoni Volunteero.

"Dengan tema Pancasila mereka bebas mengilustrasikan apa saja, asal tidak memuat simbol yang diasumsikan mengandung penghinaan SARA. Acara ini sekaligus membersihkan coretan-coretan fandalisme tak beraturan di dinding Stadion Kridosono," kata dia.

Ia mengatakan untuk kebutuhan cat tembok secara keseluruhan donasi dari berbagai pihak yang peduli terhadap kegiatan itu. Saat ini, menurut dia, mulai ada yang menyumbang 5 hingga 10 kaleng cat tembok.

"Bahkan ada sebuah pabrik cat dari Surabaya yang ikut menyumbang 300 kilogram cat tembok," kata Hasto.

Kegiatan yang akan diselenggarakan pada sore hari pukul 15.00 -18.00 WIB itu diharapkan membantu masyarakat memahami nilai-nilai Pancasila. Media gambar atau mural, menurut Hasto, lebih mudah dipahami masyarakat dibandingkan hanya melalui teks.

"Kami harapkan acara ini nantinya semakin menggugah semua pemangku kepentingan agar Pancasila bisa dipraktikkan secara sistematis baik dalam sistem pendidikan, budaya ekonomi, dan semua aspek kehidupan masyarakat," kata dia.

(T.L007)