Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan "fam trip" atau perjalanan wisata ke kebun buah langka Sedayu untuk mengangkat dan mempromosikan potensi wisata tersebut.
"Tujuan fam trip ini ingin perkenalkan potensi wisata di Bantul yang saat ini sedang berkembang. Lokasi pertama yang dikunjungi, yaitu kebun buah langka di Sedayu," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Bantul Ni Nyoman Yudirini disela kegiatan itu di Bantul, Selasa.
Menurut dia, di kawasan kebun buah langka Sedayu tersebut rombongan perjalanan wisata yang berasal dari pelaku wisata di Bantul itu selain menikmati pemandangan alam juga mempelajari dan mengenal buah langka atau jarang ditemui di Indonesia.
"Banyak buah langka yang diambil dari beberapa negara di dunia. Dan Kebetulan pemiliknya itu mengawali dengan hobi yang kemudian banyak pengunjung ke sana ingin tahu buah-buah langka itu, akhirnya dibuat paket wisata," katanya.
Nyoman menambahkan, melihat animo wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata pertanian itu, Dinas Pariwisata menyimpulkan bahwa kebun buah langka Sedayu berpotensi dikembangkan sebagai daya tarik wisata di Bantul selain pantai.
Apalagi, kata dia, tidak jarang dari pelajar sekolah yang ingin berkunjung ke kebun buah langka untuk mempelajari, kemudian beberapa wisatawan dari luar negeri karena ingin melihat sesuatu yang berbeda untuk menjadi sebuah pembelajaran.
"Ini pelajaran bagi wisatawan untuk ketahui seluk beluk buah langka yang di Indonesia jarang ada. Makanya dari situ kita juga ajak beberapa pelaku wisata di Bantul untuk bantu promosikan objek wisata khususnya yang mulai diliirik wisatawan," katanya.
Ia mengatakan, selain ke kebun buah langka Sedayu perjalanan wisata juga ke objek wisata Pengklik Samas yang menawarkan potensi kuliner dan laguna, kemudian dilanjutkan ke Museum Geospasial kawasan Pantai Parangtritis yang sudah ditetapkan sebagai Geomaritime Science Park.
"Di museum itu juga wisata edukasi, karena selain menyajikan daya tarik alam, juga bagaimana terjadinya gundukan gumuk pasir, bahkan gumuk pasir itu langka karena hanya ada beberapa di dunia. Itu pelajaran bagi kawan-kawan pariwisata," katanya.***1***
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Perpustakaan sediakan buku langka usia di atas 50 tahun
Rabu, 6 Maret 2024 6:08 Wib
Puting beliung di Bandung peristiwa langka, papar BRIN
Jumat, 23 Februari 2024 19:42 Wib
Stok beras tak akan langka di Tanah Air, masyarakat jangan khawatir
Kamis, 22 Februari 2024 5:45 Wib
Capres Ganjar: KTP Sakti selesaikan pupuk langka-mahal
Senin, 15 Januari 2024 15:52 Wib
Terapi gen bantu pengobatan penyakit langka, kata peneliti UGM
Jumat, 5 Januari 2024 12:13 Wib
Ilmuwan temukan ikan berstatus punah di Jawa, beber BRIN
Kamis, 7 Desember 2023 8:29 Wib
Akademisi UGM menekankan identifikasi molekuler untuk konservasi satwa
Rabu, 22 November 2023 12:19 Wib
BRIN temukan mamalia yang hilang 62 tahun
Minggu, 12 November 2023 9:36 Wib