Yogyakarta (Antara) - Kehadiran transportasi berbasis online merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan yang berhubungan erat dengan teknologi, kata sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret Drajad Tri Kartono.
"Kalau transportasi online dilarang istilahnya ibarat tragedi kebudayaan. Oleh karena itu, keputusan Pemerintah Kota Salatiga yang melarang beroperasinya transportasi online sangat disayangkan," kata Drajad.
Menurut dia, kehadiran transportasi online seperti GO-JEK merupakan buah dari proses adopsi inovasi. Kehadiran layanan transportasi berbasis online itu menunjukan proses adopsi teknologi yang signifikan sehingga menyentuh aspek kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, dia menganggap pelarangan itu sama saja seperti melawan perkembangan kebudayaan dan teknologi.
"Kalau pun dilarang kemungkinan tidak akan bertahan lama. Dalam banyak kasus di daerah lain juga demikian, karena memang hampir tidak mungkin menghambat perkembangan teknologi," katanya.
Ia mengatakan, aksi "sweeping" yang dilakukan oleh sopir angkutan kota juga merupakan bagian dari dinamika struktur sosial yang belum bisa menerima perkembangan teknologi.
"Kondisi itu memang sering bersinggungan dengan kelompok masyarakat yang lebih menerima perkembangan budaya. Pada tahap itu mestinya pemerintah berada di tengah mencari solusi," katanya.
Ia pun meminta Pemerintah Kota Salatiga mencari jalan keluar secepatnya terhadap persoalan tersebut. Selama proses pengambilan keputusan, pemerintah diharapkan juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar keputusan yang diambil merupakan jalan tengah terbaik.
"Terkait peraturannya itu mesti dibicarakan dan seluruh 'stakeholder' harus diberi ruang, karena teknologi tersebut pada kenyataannya memang dibutuhkan," katanya.
Beberapa waktu lalu sejumlah sopir angkutan kota di Salatiga, Jawa Tengah, menggelar aksi "sweeping" terhadap "driver" ojek online. Mereka menangkap tiga "driver" transportasi online karena dianggap
beroperasi secara tidak resmi.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto kemudian meminta layanan transportasi berbasis online agar tidak beroperasi di Salatiga. (B015)
Berita Lainnya
Meningkat, kuota mudik gratis gunakan bus
Minggu, 24 Maret 2024 1:43 Wib
Dokar dijadikan moda transportasi wisata di Jembrana, Bali
Sabtu, 23 Maret 2024 19:47 Wib
Wapres: Kenaikan tarif transportasi mudik Lebaran 2024 batas wajar
Jumat, 22 Maret 2024 8:04 Wib
Prasarana transportasi, kata Presiden, tingkatkan trafik IKN
Jumat, 1 Maret 2024 3:27 Wib
Transportasi publik-mobilitas aktif prioritas di IKN
Minggu, 18 Februari 2024 3:55 Wib
Gegara transportasi, Anies batal kampanye ke Polewali Mandar
Selasa, 9 Januari 2024 17:38 Wib
China membangun jalur kereta hubungkan pesisir Malaysia barat ke timur
Jumat, 15 Desember 2023 8:35 Wib
RI-Jepang bahas kerja sama transportasi
Selasa, 28 November 2023 5:51 Wib