Gunung Kidul siapkan ratusan ton pupuk bersubsidi

id Pupuk bersubsidi

Gunung Kidul siapkan ratusan ton pupuk bersubsidi

Pupuk bersubsidi yang terdapat di distributor pupuk di Kabupaten Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan ratusan ton pupuk bersubsidi yang akan diberikan kepada petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnubroto, di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan pihaknya sudah membuat surat kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) terkait dengan persiapan musim tanam.

"Yang terpenting lahan disiapkan jangan langsung ditanami," katanya lagi.
Dia mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan juga telah menyiapkan pupuk bersubsidi dan bibit, untuk luasan lahan 2.745 hektare telah menyiapkan sebanyak 637,5 ton pupuk bersubsidi.

"Petani diharapkan bisa menyiapkan lahan. Kami juga menyiapkan pupuknya," katanya lagi.

Bambang mengatakan pupuk NPK sebanyak 5.194 ton sudah terserap 38 persen atau 1.985 ton. Jenis pupuk ini khusus untuk hortikultura. Kemudian SP36 alokasi 8.800 ton sudah terserap 51 persen, khusus untuk tanaman padi. Kemudian ZA 935 ton sudah terserap 461 ton atau 49 persen.

"Untuk pupuk jenis petrogenik sekarang 1.022 ton terserap 193 ton atau 18 persen. Memang untuk pupuk ini serapannya rendah karena petani bisa membuat sendiri," katanya pula.

Dia menjelaskan belum semua pupuk bersubsidi tersebut terserap oleh petani, mengingat dari total 637,5 ton sampai sekarang baru tersalur 200 ton.

"Yang telah menebus baru Kecamatan Ponjong, Karangmojo, Semin, Ngawen, dan Kecamatan Patuk. Kami menyarankan agar para petani segera menebusnya untuk menghindari penumpukan saat musim tanam nanti," katanya.

Hujan telah mengguyur hampir setiah hari dengan intensitas tinggi pada sore hingga malam hari. Tanah-tanah yang sebelumnnya retak-retak karena kekurangan air sudah mulai menutup. Para petani kembali ke tegalan dan sawah tadah hujan.

Petani asal Kecamatan Playen Suwito mengatakan dirinya sudah mempersiapkan lahan yang lama dibiarkan tidak ditanami. Terakhir dua bulan lalu, ditanami jagung yang sebagian besar untuk konsumsi ternaknya.

"Kami sudah menyiapkan tegalan, karena hujan sudah mulai deras. Menurut perhitungan jawa memang saat ini sudah awal musim hujan," katanya pula.


(U.KR-STR)