Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan sedikitnya empat kecamatan di wilayah setempat sebagian lokasinya rawan terjadi tanah longsor selama musim hujan tahun 2017.
"Di beberapa lokasi di Bantul itu posisi tanahnya masih labil dan dalam kondisi tanah merekah, sehingga begitu ada gelontoran air cukup besar bisa menyebabkan tanah longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Sabtu.
Empat kecamatan di Bantul yang rawan terjadi tanah longsor itu, kata dia, yaitu sebagian ada wilayah Kecamatan Pleret, beberapa desa di Piyungan, wilayah Kecamatan Imogiri dan Pundong dengan tingkat kerawanan kejadian yang berbeda-beda.
Ia mengatakan, beberapa lokasi yang dinilai rawan longsor itu karena tanahnya terdiri batuan dan lempung (tanah merah) sehingga pada saat kemarau tahun ini hampir semua tanah di Bantul yang menngalami kekeringan banyak terjadi rekahan rekahan.
"Jadi begitu rekahan kena air hujan deras masuk di lubang rekahan potensi longsornya tinggi, kalau hanya hujan gerimis kecil itu tidak menjadi masalah, tetapi kan kemarin ini langsung deras, sehinga potensi longsor di wilayah itu tinggi," katanya.
Dwi mengatakan, kejadian tanah longsor pada musim pancaroba atau peralihan musim kemarau ke hujan saat ini telah dilaporkan terjadi di Desa Wonolelo Pleret karena diguyur hujan deras, namun tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan berarti.
Sedangkan terkait dengan rekahan-rekahan tanah di Bantul yang dilaporkan ke BPBD, kata dia, ada di beberapa tempat yaitu di Desa Seloharjo Pundong, rekahan tanah di Desa Srimartani dan Sitimulyo Piyungan, serta tidak menutup kemungkinan di lokasi dataran tinggi lain.
"Banyak rekahan-rekahan tanah ini akan kami koordinasikan dengan teman-teman relawan FPRB (Forum pengurangan risiko bencana) setempat, agar mereka mengintensifkan pemantauan sebagai antisipasi manakala
terjadi hujan cukup ekstrim," katanya.
Ia mengatakan, dalam menghadapi musim pancaroba dan musim hujan 2017, BPBD juga akan mengaktifkan 10 posko darurat bencana yang didirikan di lokasi-lokasi rawan bencana, baik tanah longsor maupun banjir serta angin kencang.
(T.KR-HRI)
Berita Lainnya
Banjir Bandung Barat, Jabar, telan 4 jiwa warga
Rabu, 27 Maret 2024 9:41 Wib
Banjir dan longsor di Bandung Barat, Jabar, sembilan warga hilang
Senin, 25 Maret 2024 14:17 Wib
BRIN: Tak terkait banjir dengan isyarat kemunculan Selat Muria
Kamis, 21 Maret 2024 8:03 Wib
BRIN sebut hutan dibabat, Selat Muria menjadi daratan
Rabu, 20 Maret 2024 19:48 Wib
Tanah 5.911 m2 milik Andhi Pramono di Kepulauan Riau disita KPK
Senin, 18 Maret 2024 15:09 Wib
AHY: Harus diberantas, mafia tanah rugikan rakyat dan hambat investasi
Senin, 18 Maret 2024 5:26 Wib
Cuaca buruk, wisatawan di Tanah Lot, Bali, diawasi ketat
Sabtu, 16 Maret 2024 18:58 Wib
BRIN: Developer kota satelit harus pikirkan sanitasi
Kamis, 14 Maret 2024 8:12 Wib