Jumlah pedagang Pasar Bantul bertambah empat persen

id pedagang

Jumlah pedagang Pasar Bantul bertambah empat persen

Ilustrasi pedagang pasar (Foto Antara/Alinda)

Bantul (Antara Jogja) - Jumlah pedagang pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta selama kurang dari setahun terakhir bertambah sekitar 500 orang atau empat persen dari total sebanyak sekitar 12.000 orang.

"Penambahan jumlah pedagang ini karena adanya rehab bangunan pasar-pasar, jadi pasar yang lebih besar dari bangunan yang lama itu kapasitasnya semakin bertambah," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Senin.

Menurut dia, data awal sejak Dinas Perdagangan berdiri sendiri pada 2017 (sebelumnya digabung dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi) jumlah pedagang sekitar 12.000 orang, namun hingga September menjadi 12.590 orang.

Ia menjelaskan, jumlah pedagang itu yang tercatat resmi di instansinya dan membayar retribusi ke petugas pasar karena pemanfaatan kios dan los pasar, namun tidak termasuk pedagang arahan atau pedagang musiman yang tidak punya tempat menetap.

"Jadi selama kurang lebih delapan sampai sembilan bulan bertambah sekitar 590 orang, dan itu menyeluruh di semua pasar, terutama pasar yang sudah direvitalisasi maupun yang sedang dalam proses pembangunan tahun ini," katanya.

Subiyanta Hadi mengatakan, seperti di Pasar Angkruksari yang selesai dibangun pada akhir 2016 dan diresmikan pemanfaatannya pada awal 2017 bertambah puluhan pedagang, dan itu belum termasuk pedagang yang antre di kios-kios baru.

"Kemudian juga di Pasar Pijenen Pandak itu pemohon tempat berjualan baru yang belum terverifikasi ada sekitar 20-an orang. Jadi dengan rehab bangunan itu menambah jumlah kios dan los, sehingga menarik minat pedagang untuk berjualan," katanya.

Menurut dia, jika nantinya permohonan untuk menempati kios pasar belum terfasilitasi, pihaknya akan memberikan penawaran untuk membangun kios swadaya di lahan sekitar pasar yang masih tersedia, namun pedagang tersebut tidak dapat memiliki.

Sementara itu, kata dia, pada tahun 2017, ada empat pasar yang direvitalisasi yaitu Pasar Semampir Pundong dengan anggaran sebesar Rp4 miliar dan Pasar Janten Kasihan dengan anggaran sebesar Rp1 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Selanjutnya kata dia, adalah Pasar Hewan Pleret di Kecamatan Pleret dan Pasar Panasan di Jalan Wonosari Piyungan dengan kebutuhan anggaran masing-masing sekitar Rp900 juta.

"Saat ini semuanya sudah pada tahapan sosialisasi ke pedagang dan masyarakat, sementara untuk di Pasar Semampir sudah sosialisasi kedua yang dilanjutkan dengan pemindahan pedagang ke lokasi sementara," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024