BPBD: waspadai rekahan tanah berpotensi longsor

id tanah berpotensi longsor

BPBD: waspadai rekahan tanah berpotensi longsor

Ilustrasi ancaman tanah longsor (Foto Antara)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan masyarakat mewaspadai rekahan-rekahan tanah di lingkungan sekitar mereka yang berpotensi longsor ketika terkena guyuran hujan deras.

"Hampir semua tanah di Bantul yang kekeringan saat kemarau ini banyak rekahan-rekahan, dan begitu rekahan itu kena air hujan deras dan air masuk lubang rekahan itu potensi longsornya tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Selasa.

Menurut dia, rekahan-rekahan tanah yang dilaporkan ke BPBD terjadi di beberapa tempat, yaitu di wilayah Desa Seloharjo Pundong, rekahan tanah di Desa Srimartani dan Sitimulyo Piyungan, serta tidak menutup kemungkinan di lokasi dataran tinggi lain.

Ia mengatakan, adanya rekahan-rekahan tanah ini akan dikoordinasikan dengan para relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) setempat, agar mereka mengintensifkan pemantauan sebagai antisipasi manakala terjadi hujan cukup ekstrim.

"Dengan pemantauan itu mudah-mudahan bisa mengurangi dampak terjadinya tanah longsor. Kalau rekahan tanah ada yang kecil dan bujur memanjang, itu bisa terjadi karena musim kemarau dan yang kami waspadai rekahan yang bujur panjang," katanya.

Dwi Daryanto mengatakan, dari laporan sementara tersebut memang ada beberapa titik rekahan sekitar 10 sampai 15 meter di wilayah Piyungan, sehingga masyarakat sekitar yang berada dalam satu kawasan harus bisa mengantisipasi agar tidak menjadi korban.

"Harapan kami masyarakat tahu kalau ada yanag seperti itu dan untuk sementara bisa menutup lubang-lubang rekahan itu, sehingga manakala turun hujan lebat, air tidak langsung masuk, sehingga dapat mengurangi dampak risikonya," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan, kejadian tanah longsor pada musim pancaroba atau peralihan musim kemarau ke hujan saat ini telah dilaporkan terjadi di Desa Wonolelo, Pleret, karena diguyur hujan deras, namun tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan berarti.

Ia mengatakan, dalam menghadapi musim pancaroba dan musim hujan 2017, BPBD juga akan mengaktifkan 10 posko darurat bencana yang didirikan di lokasi-lokasi rawan bencana, baik tanah longsor maupun banjir serta angin kencang.


(T.KR-HRI)