DPRD soroti masih minimnya serapan APBD Bantul

id dprd bantul

DPRD soroti masih minimnya serapan APBD Bantul

Kantor DPRD Kab. Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul, (Antara Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyoroti masih minimnya serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun 2017 meskipun pemerintahan sudah berjalan selama sembilan bulan.

"Ada beberapa anggaran di OPD (organisasi perangkat daerah) yang sudah terserap, namun ada beberapa OPD yang memang anggaranya belum terserap, namun rata-rata serapan anggarannya masih kurang," kata Anggota Komisi A DPRD Bantul Amir Syarifuddin di Bantul, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan evaluasi lembaga legislatif ada beberapa hal yang menyebabkan OPD kurang menyerap anggaran, di antaranya susunan OPD yang masih tergolong baru, menyusul adanya perubahan struktur organisasi di lingkungan Pemkab Bantul.

"Bagi OPD baru terlalu berhati-hati sehingga ada kekhawatiran terjerat aturan, sehingga takut melaksanakan anggaran, dan juga ada beberapa hal lain," kata Amir.

Meski demikian, kata dia, secara prinsip pihak DPRD terus mendorong agar kegiatan dengan anggaran yang sudah disepakati bersama tetap berjalan. Beberapa kegiatan itu di antaranya irigasi, pembuatan dan pemeliharaan jalan dan sebagainya.

"Dengan waktu yang tersisa tiga bulan ini saya optimistis penyerapan anggaran dapat maksimal. Saya minya proposal pembangunan dari masyarakat yang sudah masuk juga segera dilaksanakan," kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bantul Sri Ediastuti mengatakan serapan APBD Bantul 2017 hingga awal Oktober ini baru terealisasi sekitar 65 persen dari total APBD Rp2,078 triliun, hal itu karena beberapa hal diantaranya laporan keuangan yang belum selesai.

Menurut dia, beberapa pekerjaan fisik yang disebut belum memberikan penambahan angka pada serapan anggaran itu sebenarnya pekerjaan fisik sudah lelang bahkan sudah berjalan, tetapi keuangan belum selesai sehingga belum dilaporkan ke instansinya.

Selain itu, kata dia, hal yang membuat serapan APBD Bantul 2017 meski sudah berjalan selama sembilan bulan itu karena ada tambahan dana dari pemerintah, misalnya tambahan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah melalui dinas pendidikan.

"Karena penambahan dana itu jadi angkanya bertambah besar, sehingga otomatis prosentase menjadi kecil. Namun, saya yakin Oktober ini serapannya menjadi besar, karena masih banyak laporan di triwulan ketiga ini belum masuk," katanya.***2***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024