KPU: perlu kajian mendalam penerapan pemilu e-voting

id pemilu

KPU: perlu kajian mendalam penerapan pemilu e-voting

Ilustrasi (Foto ANTARA/Dok) (antara)

Bantul (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menilai masih perlu kajian mendalam jika akan menerapkan pemilu sistem e-voting atau metode pemungutan suara dengan menggunakan perangkat komputer yang terkoneksi.

"Menurut saya kalau kemudian sistem e-voting untuk diadopsi sampai pada pemilu tentunya kita perlu melakukan kajian yang mendalam, terutama dari sisi kesiapan masyarakat kita," kata anggota KPU Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho di Bantul, Senin.

Menurut dia, Pemilihan Ketua OSIS secara e-voting yang dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Bantul beberapa hari lalu dari sisi teknis memang ada beberapa hal positif yang jadi pembelajaran baik untuk mengembangkannya.

Akan tetapi, kata dia, kalau kemudian sistem e-voting diaplikasikan ke dalam sebuah pemilihan umum sebenarnya dengan cakupan yang lebih luas maka butuh pertimbangan dari berbagai pihak, mengingat pemilu melibatkan seluruh komponen masyarakat.

"Kalau dari sisi penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU sudah mengarah ke situ sebab sudah banyak dikembangkannya aplikasi berbasis IT (teknologi informasi) mulai dari pendaftaran parpol, pemutakhiran data pemilih, penyelenggara sudah ke arah situ," katanya.

Akan tetapi, kalau berpikir tentang pemilih yang notabene masyarakat dengan berbagai latar pendidikan harus melihat sejauh mana pemilih di Indonesia itu memahami dan bisa menggunakan teknologi.

"Jadi, saya kira masih perlu kajianlah kalau untuk pemilu nasional karena harus melihat dari cakupan wilayah dan cakupan data. Jadi, `kan dalam e-voting itu pakai `privat network` bukan `publik network` sehingga `hecker` bisa berbahaya di situ," katanya.

Walau demikian, menurut dia, suatu saat nanti penyelenggaraan pemilu nasional, baik pemilu anggota legislatif maupun pemilu presiden dan wakil presiden, mencoba sistem e-voting, mengingat teknologi yang terus berkembang yang didukung dengan ponsel berbasis android.

"Pemilos secara e-voting itu baru pertama kali di Bantul, bahkan DIY saya kira kira belum ada. Saya juga sudah menyampaikan langsung kepada teman-teman KPU Provinsi DIY agar sistem itu bisa menjadi suatu rencana ke depan untuk dikaji lebih dalam," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024