Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mengevaluasi keberadaan tempat pembuangan sampah sementara, termasuk akan menutup di beberapa titik untuk mengurangi jumlahnya.
"Sejumlah pertimbangan yang dijadikan dasar untuk menutup tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di antaranya kondisi lalu lintas di sekitar lokasi pembuangan serta jarak dengan tempat pembuangan lain," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Suyana, DLH Kota Yogyakarta baru saja menutup dan membongkar satu tempat pembuangan sampah sementara yang berada di sekitar SMA Bopkri Satu. TPS tersebut ditutup karena proses pengambilan sampah menyebabkan kemacetan lalu lintas. TPS berada tepat di tepi jalan.
Suyana menjelaskan, volume kendaraan saat TPS tersebut dibangun tidak sepadat kondisi lalu lintas saat ini sehingga proses pengambilan sampah tidak menyebabkan kepadatan lalu lintas.
"Dulu, petugas kami bisa melakukan pengambilan sampah sekitar pukul 07.00 WIB. Tetapi, lalu lintas di sana sudah mulai ramai sejak pukul 06.00 WIB. Jika ada truk yang mengambil sampah akan menyebabkan kepadatan lalu lintas," katanya.
Warga yang biasanya memanfaatkan TPS tersebut untuk membuang sampah diarahkan untuk memanfaatkan TPS yang berada di Langensari karena jaraknya tidak terlalu jauh.
"TPS di Langensari sudah kami perbesar sehingga mampu menampung lebih banyak sampah," kata Suyana.
Pada awal tahun, DLH Kota Yogyakarta juga sudah menutup dua TPS yang berada di sisi utara Stasiun Tugu.
"Kami sekarang sedang melakukan evaluasi terhadap keberadaan TPS di timur Embung Langensari. Kemungkinan juga akan ditutup dan warga diarahkan membuang sampah ke TPS Langensari," katanya.
Saat ini, di Kota Yogyakarta tercatat sekitar 140 TPS. Proses pengambilan sampah disesuaikan dengan daya tampung TPS. "Ada yang cukup satu kali sehari, tetapi ada pula yang harus dilakukan pengambilan sampah hingga lima kali dalam sehari seperti TPS di sekitar Stadion Mandala Krida," katanya. Sampah dari TPS akan dibawa ke TPA Piyungan.
Sedangkan untuk mengantisipasi keluhan warga di sekitar TPS, Suyana mengatakan, DLH rutin melakukan pembersihan dan penyemprotran TPS setiap dua pekan sekali.
"Kami lakukan pembersihan dan penyemprotan dengan menggunakan cairan pembersih. Lantai TPS pun sudah menggunakan keramik, bukan lagi batu bata sehingga tidak menyerap cairan sampah," katanya. ***3***
(E013)
Berita Lainnya
Bawaslu Kulon Progo memusnahkan sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024
Rabu, 27 Maret 2024 10:54 Wib
Pemkot Yogyakarta menggandeng swasta manfaatkan "RDF" sampah
Selasa, 26 Maret 2024 5:07 Wib
BRIN-pemda cari solusi sampah yang meningkat
Sabtu, 16 Maret 2024 19:05 Wib
Bantul gelontorkan puluhan miliar bangun pengolahan sampah
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Bantul mengupayakan pembangunan tiga pusat pengolahan sampah selesai 2024
Senin, 11 Maret 2024 18:34 Wib
Pemkab Sleman menyerahkan bantuan kendaraan roda tiga untuk pengelola TPS
Sabtu, 9 Maret 2024 18:07 Wib
Pemkab Bantul mengolah sampah jadi sumber daya ekonomi bernilai tinggi
Sabtu, 9 Maret 2024 13:28 Wib
DLH Sleman siap kelola sampah usai penutupan permanen TPA Piyungan
Jumat, 8 Maret 2024 11:44 Wib