Rektor: bela negara perlu dikembangkan perguruan tinggi

id Rektor: bela negara perlu dikembangkan perguruan tinggi

Rektor:  bela negara perlu dikembangkan perguruan tinggi

Para wisudawan program magister, sarjana, dan diploma UPN Veteran Yogyakarta tahun akademik 2017/2018. (Foto Istimewa) (istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Nilai-nilai bela negara perlu ditanamkan dan dikembangkan di setiap perguruan tinggi Indonesia, kata Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Prof Sari Bahagiarti.

"Hal itu perlu dilakukan karena peningkatan pemahaman cinta Tanah Air, pembelaan dan pengawalan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta pembangunan nasional oleh masyarakat terdidik sangat penting," katanya di Auditorium UPNVY Yogyakarta, Sabtu.

Pada upacara wisuda lulusan UPNVY tahun akademik 2017/2018, Sari mengatakan seluruh perguruan tinggi di Indonesia diharapkan berkomitmen mengimplementasikan nilai-nilai bela negara dalam program Sinergi Kampus Bela Negara Indonesia (SKBNI) 2017.

Program itu, menurut dia, merupakan salah satu tolok ukur implementasi bela negara di lingkungan akademisi.

"UPNVY sebagai Kampus Bela Negara akan terus berupaya meningkatkan perannya dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan pesatnya arus globalisasi berimplikasi pada perkembangan peperangan modern dalam bentuk Asymetric Warfare dan Proxy War maupun ancaman non-militer lainnya seperti korupsi, narkoba, radikalisme, dan terorisme.

Segala bentuk ancaman tersebut, kata dia, perlu dihadapi oleh seluruh komponen bangsa termasuk peran serta perguruan tinggi dalam bentuk "smart power".

"UPNVY sebagai lembaga pendidikan tinggi berperan menjadi Kawah Candradimuka bagi calon-calon intelektual, generasi penerus berkualitas dan pemimpin bangsa yang sanggup menjadi penangkal segala bentuk ancaman," kata Sari.

Pada upacara wisuda tersebut UPNVY mewisuda sebanyak 657 lulusan terdiri atas 16 lulusan program magister, 619 lulusan program sarjana, dan 22 lulusan program diploma.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi program magister diraih Monika Elvira Wijaya dari Program Magister Manajemen dengan IPK 4,00.

IPK tertinggi program sarjana diraih Cheka Putri Maharani dari Program Studi Teknik Industri, Laura Victoria (Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis), dan Kristi Dwi Utami (Program Studi Ilmu Komunikasi) masing-masing dengan IPK 3,85.

"Para wisudawan diharapkan dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di bangku kuliah sebagai bekal untuk membangun bangsa dan negara Indonesia dengan dilandasi jiwa disiplin, kejuangan, dan kreativitas," kata Sari.

(U.B015)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024