Akademisi: literasi kimia perlu diajarkan pada siswa

id ilmu kimia

Akademisi: literasi kimia perlu diajarkan pada siswa

Ilustrasi (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Literasi kimia perlu diajarkan kepada siswa agar mereka dapat hidup di tengah-tengah masyarakat modern abad ke-21, kata Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang Prof Sri Rahayu.

"Berbagai upaya telah dilakukan sejumlah negara termasuk Indonesia untuk meningkatkan literasi kimia siswa, seperti diluncurkan kurikulum baru 2013," katanya, di Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu.

Pada seminar "Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global", Sri mengatakan guru kimia sebagai tonggak penentu keberhasilan dari upaya tersebut perlu memahami dengan baik pengertian literasi kimia.

Selain itu, kata dia, juga perlu memahami bagaimana cara menilai dan mendesain pembelajaran kimia yang berorientasi peningkatan literasi kimia siswa. Cara menilai literasi kimia dapat menggunakan kerangka literasi sains PISA dan literasi kimia Shwartz.

Menurut dia, pembelajaran kimia dapat didesain dengan mengoptimalkan aspek-aspek literasi yaitu memilih topik kimia yang memiliki banyak relevansinya bagi kehidupan siswa dan mencakup pengetahuan deklaratif, prosedural serta epistemik, strategi pembelajaran berbasis inkuiri.

"Aspek lainnya adalah menentukan konteks yang relevan, kontemporer atau isu-isu sosiosaintifik, menentukan nilai-nilai afektif dan cara belajar siswa yang akan dikembangkan dalam pembelajaran berorientasi literasi kimia," kata Sri.

Sedangkan, guru besar Fakultas MIPA UGM Prof Karna Wijaya mengatakan tanpa literasi sains dasar seperti kimia, mustahil bagi bangsa Indonesia untuk menguasai teknologi kimia secara baik, dan pada gilirannya dapat menurunkan daya saing SDM Indonesia di era globalisasi.

"Edukasi kimia dapat dimulai sejak dini, mulai bangku taman kanak-kanak, melalui pemberian konsep-konsep yang sederhana sampai yang sangat kompleks di perguruan tinggi, untuk menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu kimia sehingga berminat menekuni dan mengembangkannya kelak," katanya.

Menurut dia, edukasi formal dilakukan oleh guru, dosen atau peneliti, namun semua orang yang mengerti tentang kimia atau "chemistry lover" sebaiknya ikut berpartisipasi dalam program edukasi agar masyarakat lebih "literate" dalam bidang kimia.

Edukasi dapat dilakukan secara formal dan non-formal melalui berbagai media edukasi, seperti buku, jurnal, media massa. Untuk mengoptimalkan edukasi kimia, penguatan pendidikan kimia, riset, dan implementasinya di perguruan tinggi perlu dilakukan.

"Implementasi hasil-hasil riset di perguruan tinggi ke masyarakat dan dikembangkan metode edukasi kimia berbasis riset diharapkan mampu meningkatkan literasi kimia masyarakat Indonesia dalam menghadapi era globalisasi," kata Karna.

Seminar yang diselenggarakan Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UNY itu, dihadiri sekitar 300 peserta terdiri atas dosen, guru, dan mahasiswa.

(B015)





























































































































Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024