Warga berharap program kerja Anies-Sandi dikaji ulang

id Warga berharap program kerja Anies-Sandi dikaji ulang

Warga berharap program kerja Anies-Sandi dikaji ulang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno seusai pelantikan, di Istana Negara, Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/17)

Jakarta (Antara) - Berbagai program kerja yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) Sandiaga Uno dalam kampanye mereka mulai ditagih dan diminta masyarakat untuk dikaji ulang agar dapat diketahui efektif atau tidaknya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakarta.

"Anies-Sandi harus bekerja cepat dan program kerja yang dijanjikan perlu dikaji lagi agar dapat diketahui efektif atau tidaknya program tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakarta sesuai dengan yang diperlukan," kata seorang warga Jakarta, Fachrul M Revi kepada Antara, Selasa 17/10.

Fachrul mengatakan ada beberapa program yang mungkin kurang efektif karena dapat membebani negara dan masyarakat Jakarta sendiri serta tidak melihat keadaan kota yang mereka pimpin.

"Program DP rumah 0 persen itu menurut saya mungkin kurang efektif. Hal itu karena di tengah sulitnya mencari lahan dengan harga yang terjangkau di Jakarta, program ini seperti memberi harapan lebih kepada masyarakat. Apalagi ada aturan Bank Indonesia di mana terdapat batas maksimum pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat yaitu sebesar 85 persen" kata Fachrul yang juga berstatus sebagai mahasiswa hukum di salah satu perguruan swasta di Jakarta.

Ia menambahkan aturan Bank Indonesia yang mengatur batas maksimum pemberian kredit pada (PBI) Nomor 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value Kredit Properti. Program ini yang perlu dikaji ulang lagi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru ini.

Seorang warga Jakarta lainnya, Sylvia Anggriani Koswara mengatakan kurang paham tentang program DP rumah 0 persen. Namun, Ia berharap program tersebut lebih baik diganti dengan program yang lebih meringankan masyarakat kurang mampu di Jakarta seperti mengalokasikan penghuni rumah-rumah di pinggiran ke rumah susun dengan biaya yang gratis.

"Saya sendiri masih kurang paham dengan program rumah DP 0 persen apa benar-benar tanpa biaya atau masih ada 'embel-embelnya'. Tetapi, lebih baik diganti dengan program rumah susun bebas biaya untuk masyarakat kurang mampu yang mungkin dapat lebih menghemat lahan yang tadinya mungkin akan dibangun perumahan dengan DP 0 persen tersebut," kata Sylvi yang berstatus sebagai mahasiswi jurusan psikologi di salah satu perguruan tinggi swasta.

Sylvi menambahkan bukan berarti dengan adanya rumah susun dengan biaya gratis bagi masyarakat kurang mampu membuat mereka malas bekerja. Mereka juga harus diberi pemahaman agar terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari bersama keluarga.

"Bukan dengan adanya rumah susun gratis itu membuat masyarakat kurang mampu ini malas bekerja. Pemerintah juga harus memberi pemahaman kepada mereka agar terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama keluarganya," katanya.

    
   OK-OCE
Salah satu program Anies-Sandi yang dapat membantu membuka lapangan pekerjaan adalah OK OCE (One Kecamatan One Centre for Entrepreneurship). Program ini menjanjikan akan menghasilkan 200.000 pengusaha baru dan usaha-usaha baru yang dapat membuat lapangan pekerjaan dengan dibantu mentor dari pengusaha yang berpengalaman.

Hal ini menurut Fachrul juga kurang efektif karena akan menggunakan banyak anggaran negara.

"Program OK OCE juga menurut saya kurang efektif karena menggunakan banyak anggaran negara. Alangkah lebih baiknya Anies-Sandi ini menyelesaikan permasalahan yang berfokus pada penataan kota seperti kemacetan dan banjir," Kata Fachrul.

Sylvi justru mendukung program OK OCE dapat berjalan. Meskipun Jakarta sudah memiliki banyak wirausahawan dengan bidang usaha yang baru,  mereka mungkin masih memerlukan bimbingan dalam menentukan strategi yang tepat dalam menjalankan sebuah usaha baru serta dapat membantu juga dalam bentuk dukungan modal. Hal ini juga dapat membuat lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran yang ada di Jakarta.

"Program OK OCE ini menurut saya harus berjalan. Meskipun di Jakarta sudah banyak wirausahawan dengan bidang usaha baru, mereka mungkin masih butuh bimbingan dalam menentukan strategi dalam menjalankan usaha dan bisa juga membantu dalam segi modal usaha. Dan yang pasti program ini dapat membuat lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Jakarta dan mengurangi jumlah pengangguran," katanya.

Sylvi juga berharap dalam kepemimpinan Anies-Sandi, Jakarta bisa menjadi lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya. Selain itu pasangan gubernur dan wagub ini diharapkan menjadi pemimpin yang amanah, terlihat kinerjanya, dan tidak menutup mata dengan adanya masyarakat kecil.  ***4***(A011)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024