Bupati: hari santri momentum penguatan paham kebangsaan

id Hari santri

Bupati: hari santri momentum penguatan paham kebangsaan

Bupati Bantul, Suharsono (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono mengatakan peringatan Hari Santri Nasional di tingkat kabupaten ini hendaknya dapat menjadi momentum gerakan penguatan paham kebangsaan negara kesatuan Republik Indonesia.

"Momentum Hari Santri hari ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan," kata Bupati di sela memimpin Apel Peringatan Hari Santri Nasional Kabupaten Bantul 2017 di Lapangan Paseban Bantul, Minggu.

Peringatan Hari Santri Nasional Bantul 2017 mengambil tema "Santri Mandiri NKRI Hebat" dan peserta apel terdiri perwakilan para santri dari berbagai pondok pesantren yang berada di Bantul, serta perwakilan dari lembaga pendidikan Islam yang ada di Bantul.

Menurut Bupati, spirit nasionalisme bagian dari iman perlu terus digelorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme. Islam dan ajarannya tidak bisa dilaksanakan tanpa Tanah Air.

"Mencintai agama mustahil tanpa berpijak di Tanah Air, karena itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan. Hari Santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang melekat sebagai karakter kaum santri," katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, santri harus siap mengemban amanah, yaitu amanah kalimatul haq, berani mengatakan `iya` terhadap kebenaran walaupun semua orang mengatakan tidak dan menyatakan `tidak` pada kebathilan walaupun semua orang mengatakan iya.

Dalam amanatnya Bupati Bantul juga mengatakan, pada hari ini seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri yang ditetapkan pada 22 Oktober.

Keputusan Presiden itu menurutnya merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.

"Kiprah santri teruji dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhinneka Tunggal Ika. Santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman," katanya.

(T.KR-HRI)