Pemkot Yogyakarta gelar pelatihan penyandang disabilitas

id pelatihan penyandang disabilitas

Pemkot Yogyakarta gelar pelatihan penyandang disabilitas

siswa SMA Luar Biasa penyandang disabilitas (foto Antara)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan program pelatihan keterampilan dan wirausaha kepada penyandang disabilitas sebagai salah satu bentuk pemberdayaan untuk mewujudkan kemandirian para penyandang disabilitas.

"Salah satunya adalah pelatihan keterampilan membuat bakpia. Tidak hanya diajari cara membuat bakpia, mereka juga memperoleh modal untuk mengawali usaha sesuai pelatihan yang diterima," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Lucy Irawati di Yogyakarta, Senin.

Selain pelatihan di bidang kuliner, para penyandang disabilitas tersebut juga dapat mengikuti pelatihan lain, seperti desain grafis, komputer, pelatihan mengolah kulit menjadi barang kerajinan, hingga pelatihan pijat untuk tuna netra.

Ia berharap, sekitar 80 penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan keterampilan dan wirausaha pada tahun ini dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dan mengembangkannya dalam kehidupan mereka untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Dengan demikian, mereka menjadi warga yang produktif dan mandiri meskipun dalam keterbatasan. Mereka tidak hanya tergantung dengan lowongan pekerjaan dari perusahaan tetapi bisa menciptakan lapangan kerja sendiri," kata Lucy.

Saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta juga sedang menyelesaikan proses pendataan penyandang disabilitas. Data tersebut tidak hanya berisi identitas dan jenis disabilitas yang dialami warga, tetapi juga kebutuhan dari para penyandang disabilitas.

Sedangkan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut, pelatihan yang diberikan kepada penyandang disabilitas merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Kota Yogyakarta telah menetapkan lima kelompok rentan di masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah yaitu perempuan, anak, warga lanjut usia, penduduk miskin dan penyandang disabilitas.

"Setiap kelompok rentan tersebut harus bisa berpartisipasi dalam pembangunan dan memperoleh akses yang setara dengan warga lain di berbagai bidang. Mereka juga harus merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan," katanya.


(U.E013)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024