Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta membentuk kelompok taruna tani untuk menyiapkan generasi petani atau regenerasi sumber daya manusia pertanian.
"Rasa keprihatinan kami bahwa petani sekarang ini umurnya sudah lebih dari 60 tahun, makanya kita siapkan generasi muda dimana kita membentuk sebuah lembaga yang namanya taruna tani," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa.
Menurut dia, pembentukan taruna tani atau kelompok yang mewadahi pemuda pemudi yang minat terjun dalam dunia pertanian dulunya pernah digerakkan di Bantul, namun sempat terlupakan, sehingga digerakkan lagi pada tahun ini.
"Memmag pernah terlupakan dan terlewatkan tidak ada lagi taruna tani, namun pada tahun ini Alhamdulillah kami sudah mampu membentuk lima organisasi taruna tani di lima kecamatan, tetapi itu taruna tani mewakili desa," katanya.
Ia mengatakan, karena taruna tani itu terbentuk di setiap desa, maka dalam berorganisasi atau melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pertanian bekerjanya di bawah koordinasi gabungan kelompok tani (gapoktan) desa setempat.
Pulung mengatakan, pembentukan taruna tani di wilayah Bantul akan terus digerakkan pada tahun-tahun mendatang, dan harapannya berturut turut setiap tahun dapat membentuk lima sampai enam kepengurusan taruna tani di tingkat desa.
"Ini yang kita akan gerakkan, sehingga pada saatnya nanti di 75 desa itu terbentuk, semuanya ada taruna taninya. Sehingga harapan kami bahwa proses regenerasi ini bisa kita lanjutkan kepada yang lebih muda," katanya.
Menurut dia, dalam taruna tani itu diupayakan setiap kelompok beranggotakan 20 sampai 25 orang yang berusia di bawah 40 tahun sesuai dengan organisasinya, dan jangan sampai taruna tani anggotanya sudah terlalu dewasa atau usia 40 tahun ke atas.
"Taruna tani ini minimal bisa menarik minat generasi muda untuk sektor pertanian, karena pertanian ini sesungguhnya usaha yang sangat menjanjikan. Dan mereka bisa menangani di pascapanen, studi lapangan dna praktik lapangan," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul beri bantuan alat pertanian pada petani
Senin, 1 April 2024 13:16 Wib
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib