DIY harapkan predikat Yogyakarta kota pariwisata dipertahankan

id predikat Yogyakarta kota pariwisata dipertahankan

DIY harapkan predikat Yogyakarta kota pariwisata dipertahankan

Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro membagikan nasi tumpeng gratis kepada wisatawan mancanegara di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/kye/17)

Bantul (Antara) - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan predikat Yogyakarta sebagai kota pariwisata terus dipertahankan bahkan ditingkatkan agar mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan di sektor tersebut.

"Pendapatan dari sektor pariwisata DIY itu setiap tahun meningkat dan inilah Yogyakarta yang sudah dikenal sebagai kota pariwisata harus kita pertahankan, bahkan diperbanyak destinasinya," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta di Bantul, Selasa.

Menurut dia, DIY atau lebih dikenal Yogyakarta terdapat empat kabupatan dan satu kota, yang masing-masing daerah mempunyai beragam destinasi wisata, baik alam, perbukitan, wiisata buatan hingga pantai yang ada di sepanjang pantai tiga kabupaten sisi selatan.

Ia mengatakan, untuk terus mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai kota pariwisata tentunya perlu campur tangan pemerintah, salah satunya peningkatan kapasitas SDM pengelola wisata agar mampu berperilaku sadar wisata dan aksi sapta pesona.

"Kalau masyarkat sudah mampu menerapkan aksi sapta pesona saya yakin wisatawan baik mancanegara maupun domsetik merasa nyaman, dan kemudian memberikan suatu penilaian bahwa di Jogja memang Istimewa, nyaman dan pantas untuk didatangi kembali," katanya.

Sementara itu, ditanya terkait dengan pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata DIY, Aris mengatakan, pendapatan dari retribusi dan pajak tersebut seluruhnya masuk ke kabupaten/kota yang bersangkutan di mana destinasi tersebut ada dan dikembangkan.

"Tidak ada satu sen-pun yang masuk ke DIY, karena pajak atau retribusi itu semua masuk di kabupatan kota yang setiap tahun meningkat. Dan ssaat ini yang merupakan pendapatan dari sektor pariwisata ini tidak kurang sebesar Rp365 miliar untuk di DIY," katanya.

Ia mengatakan, pendapatan dari sektor pariwisata DIY terbesar dihasilkan oleh Kota Yogyakarta, kemudian disusul Kabupaten Sleman, selanjutnya dari Kabupaten Bantul, kemudian Gunung Kidu baru Kabupaten Kulon Progo.

"Kota paling besar karena banyak hotel, restoran, kemudian kalau obyek wisata itu Pantai Parangtritis Bantul, karena pengunjungnya kalau tidak salah sekitar 2,2 juta orang pada 2016. Dan saya kira belasan miliar rupiah masuk dari Parangtritis," katanya.***1***(KR-HRI)