DIY harapkan laguna Pantai Depok digarap optimal

id laguna

DIY harapkan laguna Pantai Depok digarap optimal

ilustrasi. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/17.)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan Laguna Pantai Depok Parangtritis Kabupaten Bantul digarap secara optimal agar semakin menarik dikunjungi wisatawan.

"Laguna Pantai Depok itu sungguh luar biasa sebetulnya dari sisi potensinya, cuma memang belum digarap secara optimal," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta di Bantul, Rabu.

Menurut dia, Laguna Pantai Depok Parangtritis merupakan destinasi baru di selatan Bantul yang belum lama dikembangkan, objek wisata dengan memanfaatkan muara Sungai Opak itu terdapat di sisi barat Pantai Depok Parangtritis.

Dirinya pernah menaiki perahu yang disewakan kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat untuk wisatawan guna menyusuri Laguna dan menikmati pemadangan alam pantai serta perbukitan yang ada di sisi timur.

"Di situ ada bukit yang kelihatan, dan memang betul-betul suatu tantangan bagi pemda khususnya Bantul untuk bisa menarik investor agar mengembangkan sekaligus pemda sendiri juga menata kawasan menjadi lebih menarik," katanya.

Apalagi, lanjut Aris, wisatawan domestik yang berkunjung ke kawasan pantai selatan Bantul tidak hanya sekadar melihat Pantai Parangtritis, melainkan juga menikmati Laguna Pantai Depok yang sudah terkenal dengan wisata kuliner.

"Sehingga kalau demikian itu dari pagi sampai malam pun bisa dinikmati wisatawan, karena kalau malam ada kulinernya di Panntai Depok, siangnya menyusuri Laguna dengan perahu," katanya.

Bahkan, menurut dia, potensi Laguna Pantai Depok yang selama ini dimanfaatkan untuk lokas Festival Perahu Naga itu tidak kalah dengan destinasi pantai yang ada di Jimbaran Bali, jika bisa dikembangkan secara optimal.

"Cuma masalahanya di Jimbaran itu `view`nya tidak tertutupi oleh kios-kios, makanya ini menjadi daya tarik memang, akan tetapi sekaligus menjadi tantangan bagi pemda bagaimana untuk mewujudkannya," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024