Perekonomian DIY diperkirakan tumbuh 5,2-5,3 persen

id ekonomi

Perekonomian DIY diperkirakan tumbuh 5,2-5,3 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta Budi Hanoto memperkirakan perekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta Kuartal III akan tumbuh sebesar 5,2-5,3 persen atau sama dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pertumbuhan ekonomi DIY membaik tidak jauh dari perkiraan nasional di kisaran 5,2-5,3 persen ," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Budi Hanoto di Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan selain pertumbuhan ekonomi yang membaik, inflasi di DIY juga diperkirakan masih terjaga atau berada dalam kisaran empat persen plus minus satu persen.

Masih terjaganya inflasi pada Oktober 2017, menurut dia, antara lain mempertimbangkan sejumlah kebutuhan pokok (volatile food) yang hingga saat ini masih stabil antara lain beras, minyak goreng, serta daging sapi.

Budi mengatakan perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi di DIY ikut dipicu penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Ia meyakini penurunan suku bunga acuan tersebut akan efektif menggenjot perekonomian DIY mulai dari sektor riil hingga naiknya jumlah investasi.

Pada September 2017 Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan menurunkan kembali "BI 7-day Reverse Repo Rate" sebesar 25 basis poin dari 4,5 persen menjadi 4,25 persen, setelah pada bulan Agustus 2017 juga menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin.?

Total, bank sentral telah menurunkan tujuh kali suku bunga acuan tersebut sejak awal tahun 2016.

"BI menurunkan suku bunga berarti daya beli masyarakat DIY akan membaik," kata Budi.

Selain itu, kata Budi, membaiknya laju perekonimian di DIY juga ikut didorong akan memasukinya masa panen padi. "Sebentar lagi memasuki masa panen, tentu akan memengaruhi laju perekonomian di DIY," kata dia.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024