Pemkot Yogyakarta diminta susun target pembinaan UMK

id Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta diminta susun target pembinaan UMK

Kota Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara) - DPRD Kota Yogyakarta meminta pemerintah daerah setempat menyusun capaian target pembinaan usaha mikro kecil (UMK) per tahun secara jelas sehingga pembinaan yang dilakukan bisa lebih terukur.

"Target pembinaan ini meliputi jumlah usaha mikro kecil (UMK) yang dibina, jenis pembianaan dan bagaimana perkembangannya serta omzetnya," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Nasrul Khoiri di Yogyakarta, Rabu.

Berdasarkan data yang dimiliki Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, terdapat sekitar 23.000 usaha mikro kecil dan menengah di Kota Yogyakarta. Namun, Pemerintah Kota Yogyakarta hanya memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan terhadap usaha mikro dan kecil.

Oleh karena itu, lanjut Nasrul, Pemerintah Kota Yogyakarta perlu melakukan pemutakhiran data terhadap usaha mikro dan kecil di Kota Yogyakarta sebagai dasar pelaksanaan pembinaan.

"Selama ini, kendala dari pemerintah ada pada persoalan data terkait keberadaan usaha mikro kecil," katanya.

Kendala lain yang perlu diantisipasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta adalah koordinasi antar organisasi perangkat daerah yang dinilai belum maksimal karena pembinaan usaha mikro dan kecil hanya diampu oleh Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi saja.

"Seharusnya, ada koordinasi antar beberapa organisasi perangkat daerah sehingga pembinaan usaha mikro dan kecil ini tidak hanya memberikan dampak pada usahanya saja, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan atau pengentasan kemiskinan," katanya.

Nasrul meyakini jika usaha mikro kecil di Kota Yogyakarta mampu bersaing dengan usaha mikro kecil dari daerah lain kaarena produk yang dihasilkan memiliki kualitas baik serta selalu ada inovasi produk.

"Sejak krisis ekonomi pada 1998, usaha mikro dan kecil di Kota Yogyakarta mampu bertahan dengan baik hingga sekarang. Diferensiasi produk pun cukup beragam," katanya.

Hanya saja, lanjut Nasrul, pemerintah masih harus bekerja keras untuk mendukung pengembangan usaha mikro kecil salah satunya pada pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi bahkan sosial media.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, penyerapan tenaga kerja dari usaha mikro kecil cukup besar yaitu mencapai sekitar 40.000 orang sesuai data survei angkatan kerja nasional pada 2015.

"Kami akan melakukan strategi pengembangan usaha mikro dan kecil pada 2017-2022 dengan jalan kemitraan sektor unggulan," kata Haryadi.

Kota Yogyakarta sudah menetapkan tiga sektor unggulan pengembangan usaha mikro kecil yaitu di sektor fashion, kuliner dan kerajinan tangan.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024