Pemkab Bantul maksimalkan potensi unggulan desa

id bantul

Pemkab Bantul maksimalkan potensi unggulan desa

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan potensi unggulan yang dimiliki setiap desa di daerah ini bisa dikembangkan secara maksimal untuk kemajuan pembangunan desa masing-masing.

"Setiap desa mempunyai potensi sendiri-sendiri yang berbeda antara desa satu dengan desa lainnya," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bantul Mahmudi di Bantul, Kamis.

"Hal tersebut membuat setiap desa mempunyai keunggulan dan keunikan produknya masing-masing yang memungkinkan untuk dikembangkan secara maksimal," katanya dalam Sosialisasi Kerjasama Antardesa di Bantul Tahun 2017 di Komplek Parasamya Bantul.

Menurut dia, untuk memaksimalkan pengembangan potensi desa yang menjadi unggulan tersebut membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengelola dalam wadah yang terbentuk tingkat desa yaitu badan usaha milik desa (BUMDes).

"Saat ini dari 75 desa yang ada di Bantul yang sudah mendaftarkan BUMDesnya baru sebanyak 34 desa," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah desa bisa optimalkan BUMDes itu, apalagi sudah dua tahun ini semua desa menerima dana desa guna mengelola potensi desanya agar desa-desa di seluruh Indonesia terutama di Bantul bisa maju.

"Maka itu kami undang para pengurus BUMDes dari seluruh 75 desa, Unit Pengelola Kecamatan (UPK), untuk bisa menyamakan persepsi dalam memajukan desa lewat kerjasama desa yang berkesinambungan," kata Mahmudi.

Sementara itu, Setyobudi Yogyowinarno narasumber dari unsur Satker Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) BPPM DIY mengatakan, pembangunan perdesaan merupakan gabungan pembangunan antardesa dalam satu kabupaten.

Menurut dia, pengembangan kawasan perdesaan dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan pembangunan partisipatif, pengembangan kerjasama antardesa melalui konsep pembangunan berkelanjutan.

"Sangat perlu dilakukan kerjasama antardesa, karena saat ini dinamika desa sudah tidak terbendung, kemajuan teknologi informasi menuntut tingkat inovasi dan kreatifitas manusia, tetapi banyak hambatan yang harus dicari solusinya," katanya.

Ia mengatakan, hambatan tersebut diantaranya rendahnya aset yang di kuasai desa, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tingginya resiko kerentanan pelaku usaha perdesaan.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024