Disperindag harapkan sekolah dukung regenerasi perajin batik

id batik

Disperindag harapkan sekolah dukung regenerasi perajin batik

ilustrasi (Foto Antara/mamiek)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta berharap seluruh pengelola sekolah di lima kabupaten/kota terus mendukung regenerasi perajin batik di daerah itu dengan mempertahankan ekstra kurikuler membatik.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Budi Antono di Yogyakarta, Senin, mengatakan meski jumlah sumber daya manusia (SDM) perajin batik di Yogyakarta tidak mengalami penurunan, namun terus menerus membutuhkan regenerasi.

"Di sekolah-sekolah SD-SMA sudah ada ekskul membatik dan modeling, kami berharap itu bisa dipertahankan," kata dia.

Dengan terus diterapkannya kegiatan membatik di sekolah, menurut dia, jumlah perajin batik di DIY justru mengalami peningkatan.

"Ya kalau dahulu membatik itu kesannya hanya dilakukan orang tua saja, sekarang anak-anak pun bisa," kata dia.

Selain melalui ekstra kurikuler membatik,?Budi optimistis pengenalan batik kepada generasi muda terus dapat dilakukan karena hingga saat ini pemerintah kabupaten/kota memberlakukan peraturan yang mewajibkan penggunaan seragam batik, baik bagi pegawai negeri maupun siswa sekolah.

Menurut Budi, regenerasi perajin batik selain menjadi kekuatan budaya, juga ikut mendorong ekonomi masyarakat di DIY, sehingga terjadi peningkatan produksi dan penjualan, meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat, serta penciptaan usaha.

Kendati belum dapat menyebutkan persentase peningkatannya, Budi optimistis jumlah perajin batik di DIY hingga saat ini mencapai ribuan orang. Dari ribuan pelaku usaha batik itu, baru 320 perajin batik yang telah melalui uji kompetensi dan mendapat sertifikat.

Sentra industri batik di DIY, antara lain di Dusun Tancep, Trembowo (Kabupaten Gunung Kidul), Imogiri, Pandak (Kabupaten Bantul), Sapon, Gulurejo, Lendah (Kulon Progo), Turi/lereng merapi (Kabupaten Sleman), dan Taman Sari (Kota Yogyakarta) dengan jumlah corak/motif batik mencapai 400 macam.

L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024