UB Pelangi Sejati kembangkan potensi tenun masyarakat

id tenun

UB Pelangi Sejati kembangkan potensi tenun masyarakat

Pelatihan Tenun Pelangi Sejati di Sumber Arum Moyudan, Sleman. (Foto dok Pelangi Sejatil (Antara)

Sleman (Antara Jogja) - Kelompok Usaha Bersama "Pelangi Sejati" Desa Sumber Arum, Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil mengembangkan potensi masyarakat setempat berupa kerajinan tenun turun temurun sejak puluhan tahun.

  "Daerah Istimewa Yogyakarta memang lebih dikenal dengan batiknya. Namun, siapa sangka di ujung perbatasan Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo sebuah dusun bernama Sejati Desa, Desa Sumber Arum menyimpan potensi lainnya yaitu stagen tenun," kata pendamping Usaha Bersama (UB) Pelangi Sejati, Sumber Arum Anindityo Dwiprakoso, Senin.

  Menurut dia, menenun sudah menjadi tradisi turun menurun dari warga setempat. Hampir setiap rumah memiliki alat tenun bukan mesin (ATBM).

  "Sadar akan potensinya dan telah didampingi berbagai institusi serta lembaga pada?19 Desember 2015 dibentuklah sebuah usaha bersama?berbasis koperasi bernama Pelangi Sejati," katanya.

  Ia mengatakan, UB Pelangi Sejati pada awalnya hanya melayani simpan pinjam. Lambat laun UB Pelangi Sejati mulai berani memasarkan produk tenunnya dengan dibantu berbagai pihak yang mendampinginya.

  "Pada tahun ini tepatnya pada Sabtu?15 Oktober 2017 UB Pelangi Sejati memberanikan membuka?kelas kecil yang bertajuk Lokakarya Mari Menenun Angkatan Satu. Lokakarya yang dihadiri enam peserta ini memberi wawasan dan praktek budaya menenun untuk masyarakat yang berasal dari berbagai usia dan kalangan," katanya.

  Anindityo mengatakan, tujuan dari diadakan Lokakarya Mari Menenun ini untuk melestarikan dan mengenalkan stagen tenun yang secara turun-temurun sudah ada di Dusun Sejati Desa.

  "Mengikuti perkembangan zaman Stagen Tenun yang sebelumnya berwarna hitam saja dari masukan beberapa pendamping diubah menjadi warna-warni. Perubahan warna ini yang menjadi asal mula Stagen Tenun Pelangi," katanya.

  Ia mengatakan, selain itu dengan Lokakarya ini akan memberi kesadaran kepada masyarakat yang lebih mengetahui bagaimana tahap-tahap proses tradisional menenun yang panjang dan mengasyikkan untuk diikuti.

  "Bahkan peserta juga diajak langsung membuat?produk kreasi dari stagen tenun?seperti tempat telepon genggam, dompet, dan lain sebagainya. Hasil produk tersebut juga bisa dibawa pulang peserta," katanya.

  Kelas kecil Lokakarya Mari Menenun ini akan selalu diadakan secara terus menerus dan dibuat per-angkatan yang maksimal diikuti 10 peserta.

  "Lokakarya menenun selanjutnya dilaksanakan pada Sabtu?18 November 2017 bertempat langsung di Dusun?Sejati Desa, Moyudan, Sleman," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024