Petani diminta bersabar terkait keterlambatan distribusi pupuk

id Petani

Petani diminta bersabar terkait keterlambatan distribusi pupuk

Petani Nanggulan Kulonprogo Pak Taryono(66) sedang mengecek irigasi air dan membersihkan hama rumput yang menganggu area persawahnya di desa Kenteng, Nanggulan, Kulonprogo, Rabu (15/11). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya air di area pe

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan para petani bersabar karena persediaan pupuk urea bersubsidi mengalami kendala distribusi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pihaknya mengakui ada sedikit kendala dalam distribusi pupuk.

Hal ini karena keterlambatan dalam pengiriman. "Meski ada kendala, tetapi saya yakin secepatnya bisa diselesaikan dan berjalan normal," katanya.

Ia menjelaskan sampai saat ini petani di Kabupaten Gunung Kidul sudah menyerap 80 persen pupuk yang didistribusikan. Adapun untuk urea sebanyak 11.839 ton, yang sudah ditebus oleh petani sebanyak 7.880 ton. Sementara untuk jenis pupuk NPK dari alokasi sebanyak 5.435 ton, yang sudah ditebus petani sebanyak 4.992 ton.

"Untuk kekerangan mungkin bulan ini dan desember pasti selesai untuk pupuk tahun 2017," katanya.

Bambang mengatakan saat ini merupakan masa tanam pertama sehingga pupuk diperlukan para petani.

"Kami berupaya agar pupuk kembali lancar, sehingga petani bisa menggunakannya," katanya.

Kepala Gudang Pupuk Lini III Wonosari, Rohmat Rudiyanto mengatakan untuk kebutuhan masa awal tanam petani di Gunung Kidul cukup tinggi.

"Rata-rata per hari dari 150 ton hingga 180 ton perhari, karena saat ini kosong belum bisa distribusikan," katanya.

Dia mengatakan, untuk pasokan normal pada Rabu (22/11) mendatang sehingga para petani sudah bisa menikmati pasokan pupuk bersubsidi.

"Saat ini masih ada 966 ton yang akan dikirim, dan Desember mau tambah lagi. Kemungkinan distribusi akan kembali lancar pada Rabu (22/11). Saat ini kami juga mengambil pupuk dari daerah lain, misal untukKecamatan Ngawen dan Semin bisa diambil dari Klaten," katanya.



(U.KR-STR)