Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan para petani bersabar karena persediaan pupuk urea bersubsidi mengalami kendala distribusi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pihaknya mengakui ada sedikit kendala dalam distribusi pupuk.
Hal ini karena keterlambatan dalam pengiriman. "Meski ada kendala, tetapi saya yakin secepatnya bisa diselesaikan dan berjalan normal," katanya.
Ia menjelaskan sampai saat ini petani di Kabupaten Gunung Kidul sudah menyerap 80 persen pupuk yang didistribusikan. Adapun untuk urea sebanyak 11.839 ton, yang sudah ditebus oleh petani sebanyak 7.880 ton. Sementara untuk jenis pupuk NPK dari alokasi sebanyak 5.435 ton, yang sudah ditebus petani sebanyak 4.992 ton.
"Untuk kekerangan mungkin bulan ini dan desember pasti selesai untuk pupuk tahun 2017," katanya.
Bambang mengatakan saat ini merupakan masa tanam pertama sehingga pupuk diperlukan para petani.
"Kami berupaya agar pupuk kembali lancar, sehingga petani bisa menggunakannya," katanya.
Kepala Gudang Pupuk Lini III Wonosari, Rohmat Rudiyanto mengatakan untuk kebutuhan masa awal tanam petani di Gunung Kidul cukup tinggi.
"Rata-rata per hari dari 150 ton hingga 180 ton perhari, karena saat ini kosong belum bisa distribusikan," katanya.
Dia mengatakan, untuk pasokan normal pada Rabu (22/11) mendatang sehingga para petani sudah bisa menikmati pasokan pupuk bersubsidi.
"Saat ini masih ada 966 ton yang akan dikirim, dan Desember mau tambah lagi. Kemungkinan distribusi akan kembali lancar pada Rabu (22/11). Saat ini kami juga mengambil pupuk dari daerah lain, misal untukKecamatan Ngawen dan Semin bisa diambil dari Klaten," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Bulog diminta serap jagung hasil produksi petani Indinesia
Senin, 22 April 2024 8:00 Wib
Pemuda diajak menjadi petani-peternak milenial
Minggu, 21 April 2024 1:01 Wib
61 petani muda Indonesia dikirim ke Taiwan untuk magang
Minggu, 21 April 2024 0:56 Wib
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul beri bantuan alat pertanian pada petani
Senin, 1 April 2024 13:16 Wib
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib