Santunan kematian diusulkan naik pada 2018

id santunan kematian

Santunan kematian diusulkan naik pada 2018

Pemda Kota Yogyakarta (Foto Antara/Dina)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta mengusulkan menaikkan anggaran santuan kematian bagi warga miskin pemegang kartu menuju sejahtera pada 2018 dari semula Rp1,2 juta menjadi Rp2 juta.

"Usulan itu sudah kami sampaikan ke Komisi D DPRD Kota Yogyakarta saat pembahasan anggaran. Keputusan masih digodok di Badan Anggaran," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Bedjo Suwarno di Yogyakarta, Rabu.

Jika usulan tersebut dikabulkan, lanjut Bedjo, maka akan ada konsekuensi pada penambahan anggaran yang harus dialokasikan pada APBD 2018 dari usulan awal.

Menurut dia, Dinas Sosial Kota Yogyakarta semula hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp960 juta untuk pembayaran santuan kematian kepada 800 penerima.

Jika besaran santunan kematian dinaikkan menjadi Rp2 juta, maka Pemerintah Kota Yogyakarta membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp640 juta.

"Tambahan anggaran memang cukup besar. Namun, usulan kenaikan santunan kematian ini memang dibutuhkan oleh masyarakat miskin karena biaya pemakaman cukup mahal sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta," katanya.

Setiap tahun, lanjut Bedjo, santunan kematian diakses oleh sekitar 700 warga miskin atau pemegang kartu menuju sejahtera. Pencairan pun mudah dan tidak membutuhkan waktu lama jika seluruh syarat yang diperlukan terpenuhi.

"Meskipun saat ini bantuan masih diberikan secara tunai, namun untuk tahun depan dimungkinkan akan diberikan dengan cara transfer," katanya. Pada tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah melakukan mekanisme pembayaran nontunai untuk pembayaran atau pengeluaran dengan nilai lebih dari Rp500.000.

Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Fokki Ardiyanto yaitu menambah besaran santunan kematian karena biaya pemakaman di Kota Yogyakarta cukup mahal.

"Dari rapat komisi, kami sepakat untuk menaikkan anggaran menjadi Rp2 juta karena biaya pemakaman mahal dan Pemerintah Kota Yogyakarta belum bisa merealisasikan pengadaan lahan pemakaman baru," katanya. ***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024