Pemkab Gunung Kidul mendata kerusakan infrastruktur

id Kerusakan infrastruktur

Pemkab Gunung Kidul mendata kerusakan infrastruktur

Kantor Pemkab Gunung Kidul (antarayogya)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pendataan terhadap kerusakan infrastruktur dan kerugian akibat Badai Cempaka.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Eddy Praptono di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan pihaknya masih berupaya menghitung kerugian akibat kerusakan yang dialami terkait dengan banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak.

"Saat ini masih sebatas pandangan mata, puluhan fasilitas umum seperti jembatan dan jalan mengalami kerusakan," katanya.

Ia mengatakan beberapa kerusakan yang terjadi terlihat di jembatan yang melintas di Sungai Oya mulai dari Gelaran I, Bejiharjo, Karangmojo, Jeruklegi dan Mojorejo Katongan, Nglipar, Jelok hingga Wonolagi yang rusak semua.

"Ada juga ruas jalan yang rusak seperti di Tambakromo dan Umbulrejo, Ponjong," katanya.

Eddy mengatakan pemkab sudah mengalokasikan dana tanggap darurat Rp9 miliar yang bersumber dari dana tak terduga.

"Dana tanggap darurat hanya bisa digunakan untuk pembangunan yang bersifat sementara. Jadi tidak bisa untuk membangun bangunan permanen," katanya.

Ia menjelaskan untuk pembangunan permanen bisa dilakukan dengan anggaran 2018.

Nantinya, katanya, jika disetujui maka diperlukan waktu untuk membangun infrastruktur. Nantinya akan dipilah mana pembangunan dilakukan pemkab dan pemerintah provinsi.

"Proses itu membutuhkan waktu karena harus melalui lelang. Tetapi lebih aman karena bisa membangun sesuai kebutuhan," katanya.

Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan pihaknya sudah memerintahkan seluruh camat untuk mendata seluruh kerugian akibat bencana.

"Saya perintahkan para camat untuk mendata, sehingga penanganannya bisa segera dilakukan," katanya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul terdapat 330 kejadian mulai banjir hingga tanah longsor, di 86 desa. Dengan jumlah pengungsi 2.911 orang tersebar di 16 titik pengungsian. 





(U.KR-STR)