Bantul,(Antara Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan perputaran uang pedagang pasar tradisional di daerah ini mandek sekitar Rp1,3 miliar karena dampak cuaca ekstrim beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanto Hadi di Bantul, Selasa, mengatakan, hujan deras disertai angin kencang karena dampak badai siklon tropis cempaka pada 28 November lalu mengakibatkan 13 pasar setempat terendam banjir.
"Kalau untuk kerugian fisik tidak terlalu besar, justru yang besar itu peredaran uang di pasar mandek sekitar Rp1,3 miliar, itu karena selama dua hari aktivitas pasar lumpuh, karena pasar kebanjiran," katanya.
Menurut dia, perkiraan peredaran uang yang mandek sekitar Rp1,3 miliar itu dihitung jika diasumsikan perputaran uang di pasar per hari rata-rata Rp50 juta, sehingga selama dua hari yaitu Rp100 juta dikalikan 13 pasar ketemu Rp1,3 miliar.
"Artinya uang yang tidak beredar sebesar itu, memang uang itu tidak hilang, akan tetapi dia (pedagang) rugi karena tidak mendapatkan penghasilan akibat tidak jualan di pasar selama dua hari itu," katanya.
Subiyanta mengatakan, belasan pasar di Bantul mengalami kebanjiran saat itu karena selain ada di daerah rendah, juga hujan dengan intensitas tinggi itu berakibat talang saluran air atas bocor, sehingga air masuk.
"Karena kebanjiran itu praktis banyak pedagang tidak bisa jualan, meskipun jualan pembelinya tidak ada. Itu cuma dua hari saja pas kejadian dan hari kedua, hari ketiga sudah mulai surut dan pedagang mulai jualan," katanya.
Ia juga mengatakan, karena peristiwa akibat cuaca ekstrim itu juga mengakibatkan sejumlah sarana fisik pasar rusak diantaranya mushola tertimpa pohon tumbang, kemudian dua los di pasar wilayah Pundong rusak tertimpa pohon tumbang.
"Kalau untuk kerugian fisik diperkirakan sebesar Rp810 juta, karena mushola dan dua los tertimpa pohon, kemudian atap genteng yang ambrol, talang bocor. Untuk perbaikannya nanti diupayakan lewat asosiasi dan pemerintah," katanya.
(T.KR-HRI)
Berita Lainnya
Kemenkominfo: Nilai manfaat prangko disosialisasikan kepada generasi muda
Kamis, 4 April 2024 12:44 Wib
Lomba permainan "letup meriam" lestarikan budaya tradisional
Rabu, 3 April 2024 2:43 Wib
Unej melestarikan kesenian tradisional musik patrol agar tak punah
Minggu, 31 Maret 2024 14:20 Wib
Bisa cegah batuk, ramuan herbal habbatussauda
Jumat, 29 Maret 2024 20:10 Wib
Mahasiswa UIN Saizu lestarikan seni tradisional agar tak punah
Rabu, 27 Maret 2024 9:46 Wib
Harga pangan di pasar tradisional Bantul relatif stabil
Rabu, 13 Maret 2024 23:56 Wib
Belum terkelola baik, empat juta pedagang retail tradisional Indonesia
Selasa, 12 Maret 2024 19:31 Wib
Pemkab Bantul luncurkan operasional fasilitas pengolahan sampah Pasar Niten
Selasa, 27 Februari 2024 13:04 Wib