Seluas 1.176 hektare tanaman padi di Kulon Progo diikutsertakan asuransi

id Sawah

Seluas 1.176 hektare tanaman padi di Kulon Progo diikutsertakan asuransi

Ilustrasi sawah terendam (antaranews.com)

Kulon Progo,(Antara Jogja) - Seluas 1.176 hektare tanaman padi musim tanam September hingga Desember di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, diikutsertakan asuransi usaha tani padi dalam rangka mengantisipasi kegagalan panen akibat cuaca tidak menentu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun di Kulon Progo, Rabu, mengatakan bahwa luas tanaman yang mengikuti asuransi usaha tani padi (AUTP) masih relatif sangat rendah.

"Petani atau kelompok tani, atau gabungan pengguna air masih sedikit yang mengikuti AUTP secara mandiri," kata Tri Hidayatun.

Menurut dia, mereka yang mengikuti AUTP mendapat bantuan subsidi dari Kementerian Pertanian. Premi asuransi yang harus dibayarkan mengikuti AUTP sebagai biaya untuk mendapatkan perlindungan asuransi sebesar Rp180 ribu per hektare.

Besaran bantuan premi asuransi dari pemerintah sebesar Rp144 ribu per hektare, dan sisanya sebesar swadaya petani sebesar Rp36 ribu per hektare untuk satu kali pada masa tanam.

"Kalau luas lahan yang diasuransikan kurang lebih dari 1 hektare, maka besaran premi atau ganti rugi dihitung secara proporsional," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan sosialisasi secara intensif kepada petani supaya mengikutsertakan tanaman padi dalam asuransi. Ketika tanaman padi mengalami puso atau gagal panen, mendapat ganti rugi.

"Kami mendorong petani mengasuransikan lahan pertanian mereka supaya ada jaminan kalau terjadi gagal panen," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengharapkan petani mengikutsertakan tanamana pangan mereka dalam asuransi, khususnya di wilayah yang sering terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Kecamatan Panjatan, kata dia, setiap tahun tidak bisa panen karena dilanda banjir yang mengakibatkan tanaman terendam.

"Keikutsertaan petani, kelompok tani atau pengguna air di Kecamatan Panjatan dalam AUTP meningkat. Kami juga berharap daerah lain, keikutsertaan dalam AUTP juga meningkat," katanya.

(U.KR-STR)