Bantul - (Antara) - Volume sampah kawasan pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat drastis usai banjir akibat hujan deras disertai angin kencang karena dampak badai Siklon Tropis Cempaka akhir November lalu.
"Dampak dari kejadian banjir kemarin itu sampah-sampah di pantai selatan Bantul luar biasa, bahkan ada sampah sebesar rumah," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul Bangun Rahino di Bantul, Kamis.
Menurut dia, banjir akibat hujan deras karena dampak badai Siklon Tropis Cempaka pada 28 November itu membawa sampah dari utara ke selatan, bahkan sungai yang meluap membawa sampah kayu ke muara yang ada di pantai selatan.
Ia memperkirakan, terjadi volume peningkatan sampah-sampah yang berupa material kayu, maupun rumah tangga di pantai selatan Bantul mencapai 25 kali lipat dibanding hari-hari biasa, sehingga butuh pengambilan sampah berulang kali.
"Bisa mencapai 25 kali lipat peningkatan sampahnya karena banjir kemarin, kan biasanya petugas kita mengambil sampah di pantai rata-rata satu truk setiap hari, meski kadang tidak tiap hari, namun kemarin bisa sampai 25 kali," katanya.
Pihaknya sendiri mengaku kewalahan mengevakuasi sampah-sampah yang ada di sepanjang pantai selatan, sehingga petugas kebersihan juga berkoordinasi dengan petugas kebersihan dari UPT Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Bantul.
"Sampai sekarang ini pun sampah-sampah itu masih ada karena belum terevakuasi semua, namun untuk yang berat-berat sudah kami kumpulkan di TPS (tempat pembuangan sementara) terdekat, meski oleh warga tidak berkehendak," katanya.
Namun demikian, pihaknya mengupayakan segera membersihan sampah-sampah di kawasan pantai selatan, mengingat saat ini merupakan bulan Desember, atau menghadapi libur panjang akhir tahun yang pasti objek wisata pantai selatan ramai dikunjungi wisatawan.
"Dari teman petugas kebersihan sudah membersihkan sampah-sampah di titik-titik atau lokasi yang sering dikunjungi wisatawan, paling tidak sudah dibersihkan, agar wisatawan merasa nyaman saat berkunjung," katanya.***1*** (T.KR-HRI)
Berita Lainnya
Pemuda Indonesia diajak suarakan isu lingkungan di dunia
Rabu, 24 April 2024 16:01 Wib
Masyarakat Indonesia diedukasi bahaya sampah plastik
Senin, 22 April 2024 8:07 Wib
DLH Sleman mempercepat pembangunan akses truk sampah ke TPST Sendangsari
Jumat, 19 April 2024 14:00 Wib
TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah jadi RDF
Kamis, 18 April 2024 16:28 Wib
DLH Gunungkidul mengerahkan 48 armada angkut sampah saat Lebaran
Rabu, 17 April 2024 7:42 Wib
Liverpool dibekuk Crystal Palace bak "sampah"
Senin, 15 April 2024 5:47 Wib
Pemkab Gunungkidul mengeluarkan edaran Gerakan Idul Fitri Tanpa Sampah
Kamis, 4 April 2024 19:16 Wib
Dispar Sleman mewajibkan pelaku usaha wisata kelola sampah dan limbah
Kamis, 4 April 2024 13:26 Wib