Pemkab : data kependudukan akurat dorong pelaksanaan pemilu

id pemilih

Pemkab : data kependudukan akurat dorong pelaksanaan pemilu

Ilustrasi, Daftar pemilih Sementara (Foto Antara)

Bantul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan data administrasi kependudukan yang akurat akan bisa mendorong pelaksanaan pemilihan umum kaitanya dengan tersedianya data pemilih yang valid.

"Akurasi data yang terjamin, terpelihara dan terwujud itu menjadi bahan yang bisa digunakan untuk kepentingan pesta demokrasi," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bantul Bambang Purwadi di Bantul, Jumat.

Menurut dia, salah satu sistem yang saat ini dikembangkan Disdukcapil bersama instansi terkait di Pemkab Bantul adalah sistam informasi administrasi kependudukan (SIAK) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Desa (SID) di semua desa Bantul.

SIAK yang dikelola Disdukcapil yang terintegrasi dengan SID di 75 desa itu sudah diluncurkan beberapa waktu lalu dan secara bertahap akan dioptimalkan seluruh desa dengan dukungan perangkat dan pendampingan dari dinas.

Bambang mengatakan, untuk mewujudkan akurasi data kependudukan, instansinya juga ditarget memperluas perekaman e-KTP mulai pada Januari 2018, yang mana jika sistem sudah siap bisa melakukan rekaman penduduk di bawah usia 17 tahun.

"Mulai Januari kalau sistem sudah siap nanti kami akan mulai rekam penduduk yang di bawah 17 tahun, sehingga nanti kita perhitungkan April 2019 sudah bisa diketahui. Jadi kita update terus dengan berbagai macam upaya," katanya.

Selain itu, kata dia, pendataan penduduk dengan cara `jemput bola` atau mendatangi warga yang tidak bisa datang ke kantor atau kecamatan sudah dijalankan, agar nantinya cakupan pendataan penduduk lebih luas dan akurat.

"Sekarang ini kita sudah terbantu dengan program `Situpat` atau empat pelayanan sekaligus, jadi begitu datang pemohon bisa dapat NIK, akte, KK dan KIA. Ini saling melengkapi, sehingga lebih cepat lagi dengan proses seperti ini," katanya.

Meski begitu, kata dia, diakui untuk mewujudkan akurasi data kependudukan perlu dukungan dari berbagai pihak terkait termasuk dalam menjalankan dan mengoptimalkan sistem yang terintegrasi tersebut.

"Kalau sistem sudah jalan, optimalisasi kan perlu dilakukan, kemudian perlu penyesuaian dan update sistem, sistem ada umur teknis dan ekonomis, makanya juga perlu ada pengembangan sistem dari sistem sebelumnya," katanya.

(KR-HRI)