BMKG: DIY kembali berpotensi diguyur hujan

id Hujan

BMKG: DIY kembali berpotensi diguyur hujan

Ilustrasi- (FOTO ANTARA)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan setelah beberapa hari mengalami "break monsoon" atau masa jeda hujan, saat ini wilayah itu kembali berpotensi diguyur hujan.

"Dalam dua hingga tiga hari kedepan hujan diprediksi akan mulai kembali merata di hampir sebagian besar wilayah DIY," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Minggu.

Djoko mengatakan "monsoon" Asia yang banyak mengandung uap air kembali menguat pergerakannya di wilayah Yogyakarta setelah beberapa hari sebelumnya melemah.

Sebelumnya, pelemahan "monsoon" Asia beberapa hari yang lalu telah membuat kondisi yang cerah dan panas di hampir seluruh wilayah di DIY.

Selain itu, kata Djoko, adanya belokan dan pertemuan angin di atas wilayah yogyakarta akibat munculnya beberapa sirkulasi angin dengan skala kecil di sebelah barat Sumatera, Kalimantan dan utara Papua juga ikut memdorong pembentukan awan awan hujan di DIY.

"Dengan kondisi tersebut diprediksi hujan perlahan lahan akan kembali berpotensi muncul di Yogyakarta," kata dia.

Ia mengatakan curah hujan saat ini yang paling berpotensi muncul adalah di Kulon Progo bagian utara, diikuti Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian wilayah Bantul.

Untuk di Kilon Progo, berdasarkan pengamatan, curah hujan pada Sabtu (9/12) malam mencapai 40- 60 milimeter (mm) per hari dengan kisaran sedang- lebat. Sedangkan di Bantul bagian selatan curah hujan cukup tinggi mencapai 60-90 mm kategori lebat dan untuk Sleman dan Kota Yogyakarta berkisar 20-40 kategori sedang.

Mengingat saat ini masih masuk masa musim hujan dengan puncaknya hingga Januari-Februari 2018, Djoko berharap masyarakat tetap mewaspadai terhadap potensi kondisi cuaca ekstrem selama Desember.

"Potensi cuaca ekstrem di Desember ini masih berpotensi muncul, karena normal hujan bulanan pada Desember adalah kategori menengah hingga tinggi dengan jumlah curah hujan mencapai 300 -500 mm per bulan," kata Djoko.




(T.L007)