BPBD Bantul harapkan masyarakat perbaiki rumah rusak ringan

id rumah rusak

BPBD Bantul harapkan masyarakat perbaiki rumah rusak ringan

ilustrasi rumah rusak (antaranews.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan masyarakat memperbaiki sendiri rumah rusak ringan akibat dampak Siklon Tropis Cempaka pada 28 November.

"Kalau data rumah rusak ringan karena kejadian 28 November itu jumlahnya banyak, harapan kami masyarakat bisa mengusahakan atau memperbaiki sendiri," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, hujan deras disertai angin kencang akibat Siklon Tropis Cempaka 28 November mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di Bantul, kejadian itu berakibat ratusan rumah rusak baik berat, sedang dan berat.

Ia mengatakan, pekan lalu BPBD sempat mencatat sebanyak 178 rumah rusak akibat kejadian itu, namun data itu terus bertambah yang hingga saat ini rumah rusak berat sekitar 70 rumah, 40 rumah rusak sedang dan ratusan rumah rusak ringan.

"Yang rusak ringan itu kalau 200 rumah lebih, jadi kalau misalnya kerusakan itu pada asbes atau dua genteng bisa memperbaiki sendiri. Yang rusak berat, rumah hilang itu nanti kami yang mengupayakan," katanya.

Dwi Daryanto menjelaskan, bagi warga korban bencana yang rumahnya rusak berat atau hanyut kalau diharuskan upaya relokasi (pemindahan lokasi), pihaknya akan mendirikan shelter atau hunian sementara bagi korban.

"Dan itu harus disiapkan lahannya, kami desain tata ruangnya, sehingga proses masih panjang. Jadi untuk menyikapi yang reloaksi itu kita buatkan shelter atau rumah sementara sambil menunggu kegiatan kita kerjakan pada 2018," katanya.

Ia menjelaskan, usai kejadian 28 November tersebut, Pemkab Bantul telah menetapkan status tanggap darurat bencana dari 29 November sampai 12 Desember, namun diperpanjang selama seminggu sehingga berakhir pada 19 Desember 2017.

Dwi mengatakan, perpanjangan status tanggap darurat bencana itu dilakukan karena hingga saat ini laporan kerusakan rumah warga terus bertambah, padahal pemda sendiri harus mempersiapkan tahapan pemulihan pascabencana.

"Targetnya seminggu lagi semua data harus terkumpul dengan valid dan bisa dipertanggungjawabkan, setelah itu kami masuk ke tahapan pemulihan. Jadi setelah tanggap darurat seminggu ke pemulihan," katanya.***4***

(T.KR-HRI)