ASN Yogyakarta berkomitmen tidak gunakan elpiji bersubsidi

id ASN Yogyakarta berkomitmen tidak gunakan elpiji bersubsidi

ASN Yogyakarta berkomitmen tidak gunakan elpiji bersubsidi

Foto ilustrasi gas elpiji (Foto Antara/doc)

Yogyakarta - (Antara) - Aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk tidak lagi menggunakan elpiji tiga kilogram atau elpiji bersubsidi yang dideklarasikan di Balai Kota Yogyakarta, Jumat.

"Elpiji tiga kilogram atau elpiji bersubsidi hanya diperuntukkan untuk golongan tertentu. Saya kira, aparatur sipil negara (ASN) tidak termasuk dalam golongan tertentu itu. Malu jika masih menggunakan gas melon," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat deklarasi di Yogyakarta.

Ia pun berharap agar koperasi yang ada di kompleks Balai Kota Yogyakarta dapat menjadi penyalur elpiji nonsubsidi atau bright gas untuk memudahkan pegawai memperoleh elpiji.

Dalam deklarasi yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas Asisten Sekretaris Daerah Bidang Hukum Sarjono, seluruh aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan menyadari jika elpiji bersubdidi memiliki kuota yang terbatas dan hanya diperuntukkan bagi golongan keluarga miskin.

Sementara itu, Vice President Domestic Gas Pertamina Kusnendar mengatakan, PT Pertamina terus berupaya melakukan sosialisasi dan promosi terkait penggunaan elpiji nonsubsidi, khususnya bright gas.

"Secara hukum, memang tidak ada larangan bagi masyarakat untuk menggunakan elpiji bersubsidi. Deklarasi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta memang hanya imbauan. Namun, kami sangat berharap agar seluruh pegawai bisa menjalankannya," tuturnya.

Apalagi, lanjut dia, ada perbedaan harga yang cukup signifikan antara elpiji bersubsidi dengan elpiji nonsubsidi. "Kami akan terus melakukan promosi penggunaan elipiji nonsubdisi. Salah satunya kemudahan membeli bright gas melalui aplikasi telepon pintar," ujarnya.

PT Pertamina meluncurkan aplikasi "bright home service" yang bisa diunduh melalui telepon pintar. Kota Yogyakarta menjadi kota kedua setelah Surabaya yang sudah bisa mengakses layanan pemesanan dan pengantaran elpiji nonsubsidi tersebut.

"Masyarakat yang ingin membeli elpiji nonsubsidi tinggal melakukan pemesanan melalui aplikasi tersebut dan gas akan diantar ke lokasi yang dimaksud. Jam pengantaran pun bisa dipilih," imbuhnya.

Dalam aplikasi tersebut, harga isi ulang bright gas ukuran 5,5 kg adalah Rp65.000 dan jika ditambah tabung menjadi Rp325.000, sedangkan untuk isi ulang ukuran 12 kg ditetapkan Rp139.400 dan jika ditambah tabung menjadi Rp442.500. Sedangkan isi ulang elpiji 12 kg ditetapkan Rp137.400.

Dalam aplikasi tersebut masih terdapat komponen biaya antar sesuai jarak dan pengantaran dibatasi pada Senin sampai Sabtu pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Berdasarkan data PT Pertamina, tingkat konsumsi bright gas di DIY sudah mencapai 15 hingga 20 persen dari total konsumsi elpiji. ***3*** (T.E013)


Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024