Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya melakukan pencegahan pernikahan dini dengan membentuk forum pencegahan pernikahan dini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunung Kidul Sujoko di Gunung Kidul, Senin, mengatakan sampai saat ini sudah ada 57 lokasi forum pencegahan pernikahan dini.
"Kami juga membentuk wilayah ramah anak, dan kami juga mendorong kepada desa untuk perluasan wilayah forum pencegahan pernikahan dini," katanya.
Sudjoko mengatakan untuk upaya pencegahan pernikahan dini ada beberapa hambatam, mulai dari budaya masyarakat yang menikahkan anak usia muda, hingga perkembangan IT.
"Kami akan sosialisasikan bahwa saat menolak lamaran akan membuat anak menjadi tidak laku hanya mitos. Kita juga melakukan sosialisasi terkait penggunaan internet sehat," ucapnya.
Dia mengatakan dengan berbagai usaha terus diupayakan oleh pemerintah, pernikahan dini terus berkurang.
"Bersama LSM dan OPD terkait kita terus berusaha mencegah pernikahan dini," katanya.
Program Officer United Population Fund Sri Wahyuni mengatakan pihaknya merupakan lembaga resmi yang berada di bawah naungan PBB. Saat ini pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk program pencegahan pernikahan usia anak. Sebab, salah satu dampaknya adalah tingkat kemiskinan.
"Memang pernikahan dini bisa mencetak keluarga miskin baru," katanya.
Dia mengatakan upaya pemerintah untuk menekan kemiskinan melalui program tak akan berhasil jika pernikahan dini terus terjadi.
Sebab, usia masih belia sudah menikah akan mengurangi kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi yang nantinya berdampak pada minimnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Jadi jika upaya pencegahan tidak dilakukan maka program-program dari pemerintah dalam pengentasan kemiskinan tidak akan berjalan maksimal," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan. FGD yang dijalankan tidak hanya digelar di Gunung Kidul, namun daerah lain seperti yang telah membuat kebijakan pencegahan pernikahan dini seperti dari Jawa Tengah, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara Barat juga dilakukan yang sama.
"Tujuan dari kegiatan tersebut untuk memformulasikan kebijakan dalam pencegahan pernikahan dini. Nantinya digunakan untuk kebijakan pusat," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib
Warga Gunung Kidul terdampak kekeringan, Pandawa Ganjar bawa bantuan air bersih
Minggu, 5 November 2023 14:27 Wib
DLH Gunungkidul menelusuri dugaan pencemaran limbah cair di Krakal
Minggu, 8 Oktober 2023 19:09 Wib
Mentan: Gunungkidul tidak perlu tetapkan KLB antraks
Kamis, 13 Juli 2023 21:04 Wib