EDP pantau DBD usai penyebaran nyamuk berwolbachia

id Dbd

EDP pantau DBD usai penyebaran nyamuk berwolbachia

ilustrasi nyamuk penyebar DBD (bengkulu.antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Proses penyebaran nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia di Yogyakarta sudah selesai dilakukan oleh Eliminate Dengue Project, dan akan dilanjutkan dengan program pemantauan kasus demam berdarah dengue di wilayah.

"Pemantauan akan kami lakukan setelah populasi nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di wilayah yang dijadikan daerah penyebaran cukup tinggi atau mencapai 80 persen. Sebagian besar wilayah, populasinya sudah cukup tinggi," kata Peneliti Utama Eliminate Dengue Project Adi Utarini di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, proses pemantauan dilakukan untuk mengetahui dampak penyebaran nyamuk aedes aegypti berwolbacia terhadap penurunan kejadian demam berdarah di Kota Yogyakarta. Pemantauan akan dilakukan selama dua tahun.

Metode pemantauan yang akan dilakukan di antaranya bekerja sama dengan puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta untuk merekrut sebanyak 10.000 pasien demam yang berobat di puskesmas sebagai responden.

"Kami akan melihat dan membuktikan apakah pasien tersebut benar menderita DBD atau tidak, termasuk melihat riwayat mereka bepergian ke daerah lain. Mungkin saja, pasien tertular DBD saat bepergian ke daerah lain," katanya.

Hasil akhir untuk mengetahui dampak penyebaran nyamuk aedes aegypti berwolbachia terhadap kasus DBD di Kota Yogyakarta baru bisa disimpulkan pada 2019.

Namun demikian, Adi menyebut, di beberapa daerah lain yang sudah terlebih dulu menjadi daerah sasaran penyebaran nyamuk aedes aegypti berwolbachia menunjukkan hasil yang cukup bagus.

"Seperti di Bantul dan Sleman yang sudah menjalankan program ini sejak 2014 menunjukkan hasil yang bagus. Sekalipun kasus DBD masih ada, namun tidak terjadi penularan ke warga di sekitarnya. Bisa saja, warga tersebut tertular di daerah lain," katanya.

Di daerah sasaran penyebaran, lanjut dia, juga tidak lagi dilakukan fogging karena tidak terjadi penularan DBD.

Selain memantau dampak terhadap penularan DBD, Eliminate Dengue Project juga akan sekaligus melalukan studi dan pemantauan terhadap kasus chikungunya dan zika.

Di Kota Yogyakarta penyebaran nyamuk aedes aegypti berwolbachia dilakukan sejak 2016 dengan menyebarkan nyamuk di dua kecamatan yaitu Tegalrejo dan Wirobrajan, kemudian dilanjutkan penyeran di 35 kelurahan lain di Kota Yogyakarta.

Berdasarkan uji laboratorium, keberadaan bakteri wolbachia yang dimasukkan ke nyamuk aedes aegypti mampu menekan replikasi virus DBD dibanding nyamuk aedes aegypti yang tidak memiliki bakteri tersebut. ***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024