BPBD Bantul imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan dampak cuaca

id Bpbd

BPBD Bantul imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan dampak cuaca

Ilustrasi--BPBD (antaranews)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat setempat meningkatkaan kewaspadaan terhadap kejadian-kejadian dampak cuaca pada musim hujan saat ini.

"Hujan dengan intensitas sedang lebat masih berpotensi terjadi hingga Januari-Februari, jadi tetap meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan terkait dengan cuaca," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk di Bantul, Jumat.

Menurut dia, informasi yang diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada bulan November-Desember ini baru memasuki musim hujan, sementara puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari.

Ia menjelaskan, pada awal musim hujan ini sudah ada kejadian akibat hujan deras seperti pada 28 November yang mengakibatkan banjir luapan sungai dan tanah longsor, serta banjir luapan sungai usai hujan deras pada 20 Desember.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan akan potensi bencananya, jika wilayahnya diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

"Hujan cukup deras akan mengakibatkan peningkatan debit air sungai, seperti hujan Rabu (20/2) itu peningkatannya sebanding dengan curah hujan yang turun. Tapi juga ditambah air kiriman dari atas atau Gunung Kidul," katanya.

Namun demikian, kata dia, pada puncak musim hujan justru intensitas hujannya stabil tidak seperti awal musim hujan yang kadang deras, sehingga memang di awal ini dapat picu tanah longsor sebab dari yang awalnya kering menjadi basah kena air.

Sementara itu, kata dia, hujan deras pada 20 Desember menyebabkan tanah longsor di wilayah Dusun Glingseng Desa Munthuk Dlingo, yang mana longsorannya menimpa sebuah rumah warga yang dihuni dua kepala keluarga.

"Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, dan rumah yang terkena longsor tidak mengalami rusak berat, karena hanya bagian belakang rumah saja," katanya.

Hujan deras 20 Desember, kata dia, juga membuat aliran sungai Kaligawe di Desa Srimulyo Piyungan meluap, hingga mengakibatkan dua jembatan darurat yang didirikan warga hanyut tersapu arus sungai yang meluap.
(T.KR-HRI)