DKP Kulon Progo "restocking" ikan perairan umum darat

id sermo

DKP Kulon Progo "restocking" ikan perairan umum darat

Kawasan objek wisata Waduk Sermo di Kulon Progo (mpkd.ugm.ac.id)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan "restocking" ikan di perairan umum darat yang tersebar di 12 kecamatan di wilayah tersebut.

Kepala DKP Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan "restocking" ikan dilakukan di perairan umum darat meliputi waduk, embung, sungai atau bendungan.

"Restocking" atau kegiatan penebaran kembali dilakukan demi menjaga kelestarian ikan di area perairan yang dapat diakses secara bebas oleh masyarakat umum, seperti embung atau waduk.

"Restoking ikan di perairan umum darat bertujuan nelayan yang menangkap ikan mendapat ikan tangkapan yang melimpah," kata dia.

Ia mengatakan jenis ikan yang akan di-"restoking" di antaranya ikan nila hitam dan ikan mas. Nila hitam ini diharapkan tidak dimakan predator atau menjadi mangsa hewan lain, karena selama ini ikan nila berwarna mas selalu menjadi incaran predator.

"Restocking ikan difokuskan nila hitam, karena cepat besar, harga di pasaran dan kebutuhan pasar sangat tinggi. Selain itu, ikan nilai mudah berkembang biak, sehingga diharapkan perairan umum darat banyak ikan," katanya.

Sudarna mengatakan anggaran untuk "restocking" ikan sangat kecil, sehingga pihaknya mencari bantuan ke Balai Besar Perikanan Budi Daya di Sukabumi, Jawa Barat dan DKP DIY. Selain itu, DKP Kulon Progo mengajukan proposal ke berbagai pihak yang dipandang dapat membantu program "restocking".

"Kami tidak bisa mengandalkan anggaran untuk kemajuan masyarakat dari APBD, sehingga kami mengajukan proposal ke berbagai pihak yang bersedia membantu. Kami melakukan revolusi pogram, bukan sekadar inovasi program dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.

Sudarna menambahkan potensi sumber daya perikanan juga berusaha ditingkatkan melalui kegiatan pembenihan atau pembibitan untuk tujuan produksi. Para pembudi daya ikan diharapkan dapat mengembangkan usahanya secara terpadu.

Ia menyarankan pengelolaan usaha dilakukan dengan sistem satu pintu agar lebih efektif dan efisien. Hal itu juga lebih memudahkan pemerintah dalam memberikan pendampingan, fasilitasi maupun penyaluran bantuan usaha.

"Kami menargetkan `restocking` ikan di perairan umum darat pada 2018 sebanyak 1 juta ekor," katanya.

(U.KR-STR)