Pasukan pengamanan budaya Yogyakarta diminta bersikap santun

id Haryadi suyuti

Pasukan pengamanan budaya Yogyakarta diminta bersikap santun

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti (foto: blog walikota jogja)

Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta seluruh Pasukan Pengamanan Budaya Yogyakarta atau Pam Budaya selalu menonjolkan sikap santun dalam menjalankan tugasnya.

"Pam Budaya harus santun semuanya," kata Haryadi seusai mengikuti acara pencanangan pemanfaatan toilet bawah tanah dan pedestrian Malioboro di Yogyakarta, Selasa.

Sebelumnya, pewarta foto LKBN Antara, Hendra Nurdiyansyah sempat bersitegang dengan oknum anggota Pam Budaya Yogyakarta menjelang acara Pencanangan Pemanfaatan Toilet Bawah Tanah dan Pedestrian Malioboro (Pasar Bringharjo-Titik Nol).

Hendra tiba-tiba didorong dan diminta bergeser dengan kata-kata kasar oleh oknum anggota Pam Budaya tersebut saat hendak memotret Gubernur DIY Sri Sultan Hemengku Buwono X. "Saya katakan iya mas saya tau jarak kok, santai ya. Menurut saya Paspampres saja tidak segalak itu," kata Hendra seusai melakukan peliputan.

"Atas nama Wali Kota Yogyakarta kami mohon maaf, akan kami sampaikan hal itu jangan sampai berulang," kata Haryadi suyuti.

Kendati memiliki tugas pengamanan, Haryadi berharap Pam Budaya bersikap ramah terlebih saat bersinggungan dengan para wisatawan yang berkunjung ke kota gudeg itu.

"Jangan sampai seperti itu, wisatawan itu tamu," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta Umar Priyono menegaskan bahwa Pam Budaya tidak sekadar memiliki tugas pengamanan serta mencegah adanya fandalisme di lingkup Kota Yogyakarta.

Bagi Umar, dalam menjalankan tugasnya Pam Budaya juga mengemban tanggung jawab mengejawantahkan prinsip Sapta Pesona untuk menarik wisatawan. Sapta Pesona terdiri atas tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.

"Ada prinsip Sapta Pesona. Tidak hanya sebagai `security`," kata Umar.***4***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024