Kulon Progo, (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan penambahan kuota elpiji tiga kilogram kepada pemerintah pusat sebanyak 20 persen dari 3,52 juta tabung menjadi 4,4 juta tabung selama 2018.
Kepala Seksi Promosi dan Distribusi Dinas Perdagangan Kulon Progo Nanik Triyani di Kulon Progo, Rabu, mengatakan setiap tahun, pemkab/kota di DIY mengusulkan penambahan kuota elpiji sebanyak 15 persen sampai 20 persen.
"Pengajuan kuota elpiji ini untuk mengantisipasi kenaikan harga setiap libur nasional, mulai natal dan tahun baru, dan libur lebaran. Dua libur nasional tersebut, dapat dipastikan selalu mengalami kenaikan harga dan masyarakat sulit mendapatkan elpiji bersubsidi tersebut," kata Nanik.
Ia mengatakan saat ini, kuota elpiji tiga kilogram di Kulon Progo sebanyak 125 ribu tabung per bulan. Namun, dari kuota tersebut, harga sampai dikonsumen sudah mahal, mulai dari Rp18.000 hingga Rp23.000 per tabung. Harga tabung dipengaruhi kondisi geografis dan ketersediaan barang.
Menurut dia, tingginya harga elpiji dan kelangkaan elpiji bersubsidi disebabkan salah sasaran penggunaan elpiji. Saat ini, warga kelas menengah-atas, pelaku IKM, pertanian dan peternakan, juga menggunakan elpiji bersubsidi sehingga kerap terjadi kelangkaan meskipun setiap tahun ada usulan penambahan kuota elpiji.
Untuk meminimalisasi penggunaan elpiji tiga kilogram yang tidak tepat sasaran, Dinas Perdagangan telah melakukan konsultasi ke bupati, terkait surat edaran bagi Aparatur Sipil Negara di Kulon Progo diimbau tidak menggunakan elpiji tiga kilogram.
"Saat ini, kami sedang menyusun rancangan surat edaran larangan penggunaan elpiji tiga kilogram di kalangan ASN dan diimbau beralih menggunakan bright gas dan elpiji 12 kg," katanya.
Namun demikian, ia mengakui, surat edaran tersebut sifatnya imbauan dan ajakan kepada ASN. Pengawasan di lapangan tidak dilakukan, melainkan atas kesadaran pribadi.
"Kami tidak melalukan pengawasan penggunaan elpiji bersubsidi karena surat edaran sifatnya imbauan," katanya.
Salah satu pembeli elpiji tiga kilogram warga Sentolo Sumadi mengatakan sulit memperoleh elpiji bersubsidi sejak Desember 2017 sampai sekarang. Harga elpiji tiga kilogram ditingkat pengecer sudah mencapai Rp22.000 per tabung.
"Saat ini, harga elpiji mahal dan sulit didapat. Kami berharap ada kebijakan baru dari pemerintah," harapnya. ***1***
Berita Lainnya
Bantul sosialisasikan pembelian elpiji bersubsidi dengan menunjukkan KTP
Rabu, 20 Maret 2024 21:13 Wib
Pemkab sebut harga-pasokan elpiji bersubsidi di Bantul terkendali
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Bantul terus sosialisasikan ke kelompok tani penebusan pupuk dengan KTP
Rabu, 28 Februari 2024 21:58 Wib
"Automatic adjustment" antisipasi pembiayaan program, beber Airlangga
Kamis, 15 Februari 2024 5:16 Wib
Seluruh pangkalan Yogyakarta menerapkan pembelian elpiji 3 kg pakai KTP
Selasa, 6 Februari 2024 10:17 Wib
Polda DIY meringkus tiga tersangka penyalahgunaan elpiji bersubsidi
Senin, 5 Februari 2024 13:26 Wib
Bantul mendampingi kelompok tani susun RDKK pupuk bersubsidi
Sabtu, 13 Januari 2024 15:38 Wib
DKPP Bantul gencar sosialisasi kemudahan petani tebus pupuk subsidi
Selasa, 19 Desember 2023 19:36 Wib