DIY persilakan warga daftarkan desa budaya

id Desa budaya,Pariwisata yogyakarta

DIY persilakan warga daftarkan desa budaya

Tradisi Bekakak Ritual penyembelihan boneka pengantin dalam upacara Bekakak di desa Ambarketawang Gamping Yogyakarta, Jumat (18/11). Ritual tersebut dilaksanakan setelah kirab budaya berbagai macam kesenian selesai kemudian dilanjutkan prosesi penyem

Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mempersilakan masyarakat mendaftarkan desanya menjadi desa budaya yang memiliki potensi sebagai aset dan andalan pariwisata daerah ini.

"Kapan saja masyarakat bisa mendaftarkan atau nengusulkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Umar Priyono di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Umar, untuk menjadi desa budaya, desa yang didaftarkan harus melalui penilaian selama satu tahun dan selanjutnya akan menjadi rintisan desa budaya. Penilaian akan melibatkan Forum Komunikasi Desa Budaya serta Dinas Pariwiasata baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

"Setelah menjadi desa budaya ada golongan yang ditentukan mulai dari desa budaya awal, sedang, dan desa budaya maju," kata dia.

Menurut dia, desa yang diusulkan minimal harus memiliki potensi budaya yang bersifat bendawi (tangible) maupun non bendawi (intangible) seperti situs kesejarahan atau adat istiadad.

"Prinsip masyarakat yang mengusulkan lalu kami yang menilai dan memutuskan sesuai kriteria yang kami tetapkan," kata dia.

Ia menyebutkan sesuai data Dinas Kebudayaan pada 2016, dari sekitar 140 desa wiasata di DIY, 43 di antaranya juga berstatus desa budaya seperti tembi di Bantul, Putat, serta Nglanggeran.

"Sampai sekarang datanya masih sama karena penambahannya dua tahun sekali," kata dia.

Meski secara otomatis berstatus desa wisata, menurut dia, desa budaya memiliki perbedaan dengan desa wisata. Desa wisata akan cenderung menekankan pada peningkatan nilai jual desa, sementara desa budaya lebih berfokus pada perawatan kebudayaan setempat.

"Karena pariwisata di DIY secara umum berbasis budaya, keberadaan desa budaya kami rasa cukup penting untuk mendukung daya tarik wisata," kata dia.



(T.L007)