Disperindag ajukan penambahan kuota elpiji 20 persen

id Elpiji

Disperindag ajukan penambahan kuota elpiji 20 persen

Elpiji 3kg (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul, (Antaranews Jogja) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan penambahan kuota elpiji tabung tiga kilogram sebanyak 20 persen ke Pertamina supaya tidak terjadi kelangkaan.

Kasi Distribusi Disperindag Gunung Kidul Sigit Haryanto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pihaknya mengusulkan tambahan kuota elpiji 20 persen dari kuota harian sebanyak 12 ribu tabung.

"Setiap hari sebanyak 12 ribu tabung `melon` didistribusikan. Saat ini usulannya memang sebanyak 20 persen," katanya.

Dia mengatakan rencana penambahan kuota ini cukup berdasar karena setiap hari terjadi peningkatan permintaan elpiji tiga kg. Diharapkan dengan penambahan kuota 20 persen nantinya tidak terjadi kelangkaan atau mampu mencukupi permintaan masyarakat.

"Memang pengguna tabung tiga kilogram cukup banyak," katanya.

Sigit mengatakan selain memantau elpiji tiga kg, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap kebutuhan pokok lainnya. Seperti beras kualitas medium kini sulit sekali ditemukan di lapangan. Paling mudah menemukan beras kualitas premium yang harganya sudah di atas Rp11.000/kg.

"Memang beras kenaikannya tidak hanya di sini, tetapi didaerah lainnya," katanya.

Dia mengatakan dalam pemantauan nya sejumlah bahan pokok lainya yakni telur mencapai Rp25.000/kg, cabai merah keriting Rp41.000/kg, cabai rawit hijau Rp38.000/kg. Daging sapi Rp120.000/kg, minyak goreng Rp14.150 per liter, bawang merah Rp18.000/kg, bawang putih Rp22.000/kg dan gula pasir Rp11.900/kg.

"Harga sembako berubah-ubah setiap jamnya," katanya.

Dari informasi, lanjut dia kenaikan harga kebutuhan pokok karena minimnya pasokan. Hal ini karena dampak cuaca.

"Petani di kawasan selatan sebagian memang sudah panen dan diperkirakan akan semakin meningkat hingga Februari mendatang. Melalui operasi pasar dan didukung hasil panen produksi pertanian, diharapkan nantinya harga beras di pasaran bisa ditekan," katanya.

Salah seorang pedagang, Antini mengakui untuk beras medium memang sulit didapatkan. Sekarang sebagian pembeli memilih untuk membeli beras premium. ***3***


(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024