Kulon Progo buka peluang investasi perhotelan di Wates

id Investasi,Kulon progo

Kulon Progo buka peluang investasi perhotelan di Wates

Hasto Wardoyo, Bupati Kulon Progo (Foto ANTARA)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuka peluang investasi bidang perhotelan di wilayah Wates untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Selasa mengatakan pada awal tahun ini ada dua hotel berbintang yang sudah mulai melakukan pembangunan di Kecamatan Temon.

"Kami mengundang investor perhotelan membangun hotel di Kecamatan Wates. Saat ini, tamu-tamu Pemkab Kulon Progo menginap di Kota Yogyakarta atau Sleman, maka dengan adanya hotel di Wates, dapat menginap di hotel tersebut," kata Hasto.

Menurut Hasto, 2018 ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi sektor perhotelan. Sehingga, saat bandara beroperasi nanti, bangunan hotel sudah jadi dan siap menerima tamu.

"Kalau tidak hari ini, kapan lagi. Pada 2018 merupakan momentum dan peluang bisnis hotel di Kulon Progo," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT) Pemkab Kulon Progo Agung Kurniawan mengatakan ada delapan hotel yang mengajukan perizinan pendirian di Kulon Progo. Adupun rinciannya, enam hotel yang sudah mengurus izin ruang, dua yang lainnya tinggal menunggu masa pembangunan.

"Semua hotel-hotel ini sudah selesai tahap pembebasan lahan, hanya saja mayoritas dari hotel itu luasannya tidak sampai mencapai satu hektare. Hal ini dikarenakan hotel akan dibangun di Kecamatan Temon, meliputi Desa Palihan, Kebonrejo, dan Karangwuluh yang harga tanahnya sudah tinggi," kata dia.

Ia mengatakan persyaratan pembangunan perhotelan, seperti izin kesesuaian tata ruang, izin prinsip, dokumen lingkungan, hotel-hotel ini harus memiliki rekomendasi dari Tentara Nasional Indonesia mengenai Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP). Baru setelah itu, hotel mengurus izin mendirikan bangunan (IMB) gedung dan tanda daftar usaha pariwisata.

Ke depan, kata Agung, pemkab akan mendorong investor hotel untuk bisa menanamkan investasi hotel di kawasan perkotaan Wates. Karena keberadaan hotel di Temon mayoritas hanya akan digunakan bagi wisatawan yang transit, sehingga tidak memberikan banyak dampak ekonomis kepada warga. Sementara itu, apabila ada hotel di kota, maka wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo bisa berbelanja produk warga.

"Pembangunan hotel di kawasan Wates diharapkan menarik wisatawan berlama-lama tinggal di Kulon Progo. Wisatawan tidak hanya lewat, tapi benar-benar tinggal lama di Kulon Progo," katanya.


(U.KR-STR)