Bantul serap 6,6 ton gabah petani

id serap gabah petani

Bantul serap 6,6 ton gabah petani

Ilustrasi panen padi di Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta (Foto Antara)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat Sistem Resi Gudang di gudang komoditas pertanian Niten dalam dua bulan terakhir sudah menyerap 6,6 ton gabah petani.

"Sejak optimalisasi pengelolaan SRG (Sistem Resi Gudang) Niten dua bulan lalu, jumlah padi yang masuk dan di SRG-kan sampai saat ini sekitar 6,6 ton gabah," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, gabah seberat 6,6 ton yang dibawa ke SRG Niten itu berasal dari dua gabungan kelompok tani (gapoktan) di Bantul, yang sebelumnya sudah disosialisasikan mengenai pemanfaatan sistem tunda jual tersebut.

Ia mengatakan, mulai November 2017, pemerintah daerah telah menunjuk salah satu gapoktan di wilayah Kecamatan Pandak untuk mengelola gudang SRG milik pemda tersebut, guna membantu peningkatan pendapatan usaha tani melalui tunda jual.

"Dari jumlah itu yang sekitar tiga ton digunakan sebagai agunan oleh gapoktan untuk pinjam ke bank, sedangkan yang tiga ton lainnya disimpan di SRG Niten, yang nanti akan dijual ke pasar bila harganya tinggi," katanya.

Subiyanta mengatakan, hasil pertanian yang diserap ke gudang SRG Niten itu memang baru kecil karena baru dari dua gapoktan, namun demikian ke depan jumlah terus bertambah menyusul panen padi yang ada di beberapa lokasi.

"Yang jelas semua gapoktan di Bantul yang berjumlah 75 gapoktan sudah dikondisikan agar bisa memanfaatkan gudang SRG Niten untuk menyimpan hasil panen. Jadi yang belum memanfaatkan resi gudang ini karena belum waktunya panen saja," katanya.

Ia mengatakan, optimalisasi pengelolaan SRG dalam rangka peningkatan pendapatan usaha tani melalui tunda jual dimana saat panen raya petani menyimpan hasil pertanian di gudang, kemudian penjualan dilakukan saat harga komoditas pertanian tinggi.

"Sosialisasi dalam rangka optimalisasi resi gudang kepada gapoktan sudah dilakukan sejak Desember 2017, sehingga ini baru dua bulan berjalan, harapannya nanti semua gapoktan di Bantul bisa SRG-kan hasil panennya, kalau kapasitas gudang bisa 400 ton," katanya. 
(T.KR-HRI) 16-01-2018 07:51:14