Nelayan DIY diimbau waspadai gelombang tinggi

id Gelombang tinggi

Nelayan DIY diimbau waspadai gelombang tinggi

Gelombang tinggi Sebuah perahu nelayan kembali ke darat di pantai Baru Bantul Yogyakarta, Selasa (4/1). Tingginya gelombang air laut akhir-akhir ini membuat para nelayan kesulitan mendaratkan perahunya di pantai, bahkan peara wisatawan lokal yang ada

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta mengimbau nelayan mewaspadai tinggi gelombang di perairan pesisir selatan Yogyakarta yang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter.

"Kami berharap nelayan menunda aktivitas penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Selasa.

Gelombang laut itu, kata Djoko, perlu diwaspadai karena telah masuk kategori sedang hingga cukup tinggi dan diperkirakan berlangsung hingga 17 Januari 2018.

"Jika mengacu rata-rata tinggi gelombang normal seharusnya hanya mencapai 1,5 hingga 2 meter," kata dia.

Menurut dia, tinggi gelombang itu dipicu oleh kecepatan angin di selatan Jawa dan Yogyakarta yang mencapai 15-20 knot atau 27-46 km per jam. Sedangkan kecepatan angin itu didorong oleh tekanan udara rendah (LPA/Low Pressure Area) 1.003 milibar (mb) yang muncul di Samudera Hindia atau sebelah barat laut benua Australia.

Oleh sebab itu, selain perlu peningkatan kewaspadaan bagi nelayan, kata dia, gelombang laut selatan DIY juga perlu diwaspadai oleh wisatawan atau masyarakat yang beraktivitas di perairan pesisir selatan Yogyakarta.

"Kami berharap tidak berenang atau mandi di laut hingga kondisinya aman untuk aktivitas wisata di pantai," kata dia.




(T.L007)