Yogyakarta (Antara) - Pemerintah Kota Yogyakarta menambah tenaga ahli yang khusus membidangi pengembangan "smart city" untuk mencapai Yogyakarta yang bekemajuan di segala aspek kehidupan masyarakat.
"Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengembangkan banyak pelayanan berbasis digital. Tentunya, kami membutuhkan banyak masukan agar kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai pengukuhan tenaga ahli di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, pelayanan berbasis teknologi informasi tersebut sudah sangat dibutuhkan sehingga masyarakat akan semakin mudah mengakses layanan yang dibutuhkan.
Tenaga ahli di bidang "smart city" dan kerja sama yang dilantik oleh Pemerintah Kota Yogyakarta adalah Onny Febriananto yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha di bidang transportasi.
Selain tenaga ahli di bidang "smart city", Pemerintah Kota Yogyakarta juga mengukuhkan tiga tenaga ahli lain yaitu Ashad Kusuma Djaya selaku tenaga ahli di bidang Kemasyarakatan dan Kesehatan, Trisno Raharjo selaku tenaga ahli bidang Hukum dan Pengawasan Internal, dan Joko Catur Sugihartomo selaku tenaga ahli bidang perekonomian dan industri.
"Pengembangan ekomomi kreatif untuk meningkatkan nilai tambah dari setiap produk menjadi salah satu hal juga perlu diperhatikan pemerintah," kata Haryadi.
Sementara itu, Onny mengatakan pemerintah daerah perlu mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Pemanfaatan teknologi ini semata-mata ditujukan untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan. Misalnya saja, layanan transportasi yang saling terintegrasi," kata Onny.
Menurut Onny, "smart city" tidak hanya dimaknai dengan pemanfaatan teknologi untuk akses layanan publik atau akses internet di semua wilayah, tetapi juga meningkatkan edukasi ke masyarakat sehingga layanan yang disiapkan bisa diakses.
"Tanpa edukasi, maka dimungkinkan masyarakat tidak dapat memanfaatkan layanan karena tidak tahu caranya. Selain kotanya menjadi `smart`, masyarakatnya juga harus `smart`," katanya.
Ia pun menyebut bahwa indikator sebuah kota dapat dikatakan sebagai kota cerdas apabila menjalankan tata pemerintahan secara transparan, memilik inovasi, responsif, memiliki masyarakat yang cerdas, "smart mobility" hingga "smart environment". "Semuanya bermuara pada `smart living`," katanya.
Selain mengukuhkan empat tenaga ahli, Pemerintah Kota Yogyakarta juga melantik empat anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta yang akan bertugas selama satu tahun ke depan.
Keempat anggota Forpi yang dilantik adalah FX Harry Cahya selaku koordinator dan tiga anggota lain yaitu Baharudin Kamba, Rita Lismiyati dan Wahyu Wijayanto.
(U.E013) 17-01-2018 16:11:38
Berita Lainnya
Ahli nuklir tersangka penggelapan -TPPU diburu polisi
Jumat, 19 April 2024 20:22 Wib
Masyarakat harus seimbangkan makan opor dengan serat, saran ahli gizi
Kamis, 11 April 2024 9:41 Wib
BPJAMSOSTEK Yogyakarta berikan beasiswa pendidikan kepada 649 ahli waris peserta
Selasa, 9 April 2024 17:18 Wib
Eddy Hiariej jadi ahli Prabowo-Gibran di MK ditolak Timnas AMIN
Kamis, 4 April 2024 10:50 Wib
Pemohon dua keberatan soal saksi dan ahli Prabowo-Gibran di MK
Kamis, 4 April 2024 10:28 Wib
Hotman Paris minta ahli jangan hanya "omon-omon"
Senin, 1 April 2024 21:45 Wib
Makan aman saat Lebaran 2024 penderita diabetes, ini tipsnya
Sabtu, 30 Maret 2024 16:33 Wib
MK: Bertambah jadi 19, jumlah saksi dan ahli di sidang PHPU
Rabu, 27 Maret 2024 4:06 Wib