Masyarakat Nanggulan enggan membeli beras OP

id operasi pasar,masyarakat nanggulan

Masyarakat Nanggulan enggan membeli beras OP

operasi pasar, ilustrasi (Foto Antara)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Masyarakat di Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, enggan membeli beras medium pada operasi pasar yang digelar Badan Urusan Logistik di Pasar Nanggulan, karena kualitas kurang bagus.

Salah seorang warga Kecamatan Nanggulan Tumiyem di Kulon Progo, Rabu, mengatakan kualitas beras dalam operasi pasar (OP) beras kurang bagus.

"Saya tidak beli beras di OP karena rasanya kurang enak. Saya menunggu beras untuk keluarga sejahtera (rastra) yang katanya akan segera dibagikan Bulog dalam minggu-minggu ini. Infonya beras dari petani Kulon Progo yang dibeli Bulog," kata Tumiyem.

Ia mengatakan harga beras sangat mahal. Saat ini, beras kualitas medium yang dijual pedagang berkisar Rp11 ribu per kg. Beras yang dijual Bulog memang murah, tapi rasanya kurang enak.

"Saya masih punya sedikit gabah simpanan panen 2017, bisa dicampur dengan beras panenan sekarang," katanya.

Petugas dari Divre Bulog DIY Sutaryadi mengatakan daya beli masyarakat di Kecamatan Nanggulan sangat rendah. Sehingga, beras yang dijual dalam Operasi Pasar Beras di Pasar Nanggulan kurang laku. Harga beras medium yang dijual dalam OP beras Rp9.350 per kg.

Pada operasi beras ini, Bulog hanya membawa beras dua ton, namun hanya laku sekitar lima kuintal.

"Selain daya beli masyarakat rendah, di wilayah Kecamatan Nanggulan sedang panen raya. Sehingga, permintaan beras sangat rendah," katanya.

Ia mengatakan operasi beras ini atas permintaan Dinas Perdagangan Kulon Progo. Operasi beras diharapkan sampai ke konsumen langsung.

"Beras yang kami bawa, khusus untuk masyarakat, bukan untuk pedagang beras," katanya.

(U.KR-STR)