Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pedagang dan distributor beras di daerah itu untuk tidak mengambil untung berlebihan seiring masih terjadinya gejolak harga komoditas itu di pasaran.
"Pedagang pasar jangan sampai mengambil untung berlebihan dengan memanfaatkan situasi yang tidak diinginkan," kata Ketua III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Budi Hanoto di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.
Budi mengatakan bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan TPID DIY akan terus meningkatkan pemantauan di lapangan untuk mengetahui kemungkinan adanya penimbunan serta penjualan beras dengan harga terlalu tinggi atau jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) beras.
HET untuk wilayah Pulau Jawa ditetapkan Rp9.450 per kg (beras medium) dan Rp12.800 per kg (beras premium).
"Kami akan menindak tegas pedagang maupun distributor yang memanfaatkan situasi ini. Sanksi kami berikan sesuai pelanggaran yang dilakukan," kata Budi yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta itu.
Menurut dia, hingga saat ini stok beras di DIY dalam kondisi aman. Stok beras yang tersimpan di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY masih mencapai 6.000 ton yang diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 4-5 bulan ke depan.
Menurut dia, kenaikan harga beras di DIY dipicu tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas itu saat libur akhir tahun 2017. Cuaca ekstrem yang dipicu siklon tropis Cempaka pada penghujung 2017 ikut mengganggu produksi beras sehingga memiliki andil mendorong tingginya harga komoditas itu di pasaran.
Budi memperkirakan harga beras akan mulai menurun kembali saat musim panen raya tiba pada Februari 2018.
Kepala Bulog Divre DIY Miftahul Ulum mengatakan akan terus menggencarkan operasi pasar (OP) beras di lima kabupaten/kota hingga 31 Januari 2018 untuk meredam gejolak harga komoditas itu di pasaran.
"Sejak minggu pertama bulan Januari 2018 kami sudah menggelar OP di hampir seluruh pasar di lima kabupaten/kota," kat dia.
Menurut Miftah, OP beras maksimal akan digelar hingga 31 Januari 2018 karena pada Februari diperkirakan sudah masuk masa panen raya sehingga stok gabah di tingkat petani di DIY akan melimpah.
"Kami yakin saat musim panen raya, harga beras akan menurun," katanya.
Mekanisme OP beras pada Januari 2018 disalurkan ke toko-toko pengecer melalui distributor mitra. Berbeda dengan OP beras pada tahun-tahun sebelumnya yang dijual langsung oleh Bulog ke konsumen.***3***
(L007)
Berita Lainnya
Jokowi: Bantuan pangan beras tergantung APBN
Kamis, 4 April 2024 12:55 Wib
Dinas Perdagangan Kulon Progo memastikan stok beras surplus 10.167 ton
Selasa, 2 April 2024 22:24 Wib
TPID sebut stok beras di Bantul aman jelang Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 20:00 Wib
Pemkab Gunungkidul menyalurkan bantuan beras cadangan pangan pemerintah
Selasa, 26 Maret 2024 5:07 Wib
Sleman memberikan subsidi untuk beras dan telur
Senin, 25 Maret 2024 18:19 Wib
Pemkab Sleman bersama BI pantau ketersediaan beras menjelang Lebaran 2024
Selasa, 19 Maret 2024 13:36 Wib
RI akan impor 22.500 ton beras dari Kamboja
Senin, 18 Maret 2024 15:20 Wib
Pemkab Gunungkidul mendistribusikan bantuan beras kepada 4.683 KPM
Senin, 18 Maret 2024 14:08 Wib