Perpadi Gunung Kidul menggelar operasi beras murah

id Beras

Perpadi Gunung Kidul menggelar operasi beras murah

ilustrasi beras (Foto : antaranews.com)

Gunung Kidul, (Antaranews Jogja) - Persatuan Penggilingan Padi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bulog menggelar operasi beras murah dengan harga di bawah harga eceran tertinggi karena sudah dua minggu belum ada tanda harga turun.

Humas Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) Gunung Kidul Joko Widiatmoko di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan Pemkab Gunung Kidul bekerja sama dengan Bulog dan Perpadi menggelar operasi beras murah.

"Kalau biasanya dalam satu operasi beras hanya menyediakan enam ton beras kualitas medium, kini untuk satu kali operasi beras mereka menyediakan 18,5 ton beras kualitas medium," katanya.

Joko mengatakan beras kualitas medium dijual dengan harga Rp9.350 perkilogram. Harga ini cukup murah dibanding HET beras medium Rp9.450 per kg.

"Untuk pedagang kami jual dibawah HET yakni Rp8.900 perkilogram, tetapi mereka harus menjual Rp 9.450 sesuai HETnya," katanya.

Salah seorang pedagang beras Pasar Argosari, Partinah mengatakan harga beras terus mengalami kenaikan setiap minggunnya. Saat ini harga beras kualitas medium dijual dengan harga Rp12.000 setiap kilogram. Pada awal tahun baru lalu, harga beras yang sama hanya dijual dengan harga Rp10.000, padahal harga normal beras kualitas medium hanya Rp9.000.

"Harga beras naik terus setiap minggunya, belum tahu penyebabnya apa," katanya.

Ia mengatakan beras kualitas premium yang dijual dengan harga Rp14.000 dari semula hanya Rp9.500 setiap kilogramnya. naiknya harga beras tersebut dikeluhkan oleh para pedagang yang ada, mereka mengaku omzet mereka turun hingga 50 persen jika dibandingkan dengan hari - hari normal. Kalau biasanya mereka mampu menjual tiga kuintal beras dalam waktu lima hari mereka hanya mampu menjual satu kuintal beras per 5 harinya.

"Warga mengurangi pembelian untuk menghemat," katanya. ***4***

(KR-STR)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024