Pembuat kue lokal ditantang mengombinasikan bahan impor

id Kue

Pembuat kue lokal ditantang mengombinasikan bahan impor

Chef Haryanto Makmoer mengamati kue hasil kreasi para peserta "Oleh-oleh Competition with US Ingredients" di Yogyakarta, Senin (22/1) (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Indonesia Pastry Alliance menantang para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah yang bergelut di bidang usaha pembuatan kue untuk mengombinasikan bahan baku impor melalui penyelenggaraan acara "Oleh-oleh Competition with US Ingredients".

President Indonesia Pastry Alliance (IPA) Rahmat Kusnedi di Yogyakarta, Senin, mengatakan dalam acara "Oleh-oleh Competition with US Ingredients" yang digelar pada Agustus 2017 itu, IPA bekerja sama dengan koperasi dari Amarika Serikat (AS) untuk memasok kentang, kismis, dan kacang-kacangan sebagai bahan untuk kompetisi.

"Kami ingin menguji kemampuan para pelaku usaha kue lokal mengolah bahan baku impor menjadi kue dengan cita rasa Indonesia," kata Rahmat saat acara penganugerahan para pemenang dari kompetisi itu.

Dalam kompetisi yang diikuti 60 peserta dari Kota Surabaya, Yogyakarta, dan Bali tersebut, IPA dengan tim juri memilih empat pemenang dari masing-masing kota. Adapun juara umum diraih peserta asal Yogyakarta yang menampilkan produk brownis pisang yang dikombinasikan dengan bahan baku impor.

Menurut Rahmat, gagasan kompetisi itu muncul karena masih banyak pelaku usaha kue, khususnya pemula di Indonesia yang takut menggunakan perpaduan bahan baku impor dan lokal untuk pembuatan produk kue. Padahal, menurut dia, bahan baku tersebut bisa menjadi alternatif sekaligus meningkatkan daya saing produk kue atau oleh-oleh lokal.

Selain menantang para peserta berkompetisi, menurut dia, IPA juga memberikan edukasi agar para pelaku usaha bakery dan pastry lokal lebih maju dengan membuat kemasan yang menarik, promisi yang baik, hingga pengurusan legalitas usaha.

"Kami edukasi bagaimana cara penyajiannya agar bisa menyasar para konsumen kelas menengah dan ke atas," kata dia.

Chef Haryanto Makmoer yang menjadi penilai dalam "Oleh-oleh Competition with US Ingredients" mengakui bahwa produk kue atau oleh-oleh asal Indonesia memiliki kekhasan tersendiri sehingga perlu terus dilestarikan.

Namun demikian, makanan khas Indonesia juga tidak ada salahnya mencoba dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti kacang, kismis, serta kentang dari Amerika Serikat sebagai alternatif.

"Banyak yang mengira menggunakan bahan baku impor jatuhnya mahal, padahal bisa lebih murah. Contohnya kacang hijau untuk bahan baku kue sekarang harganya Rp18.000 per kg, sedangkan kalau menggunakan kacang polong impor hanya Rp12.500 per kg," kata Haryanto.***3***


(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024