BPBD relokasi warga tepi sungai Desa Sriharjo

id Bpbd bantul

BPBD relokasi warga tepi sungai Desa Sriharjo

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul, (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan merelokasi sejumlah kepala keluarga di tepi Sungai Oya, Pedukuhan Wunut, Desa Sriharjo, menyusul longsornya tanggul sungai itu beberapa waktu lalu.

"Di sana itu ada lima KK (kepala keluarga) terdiri 19 jiwa, dan yang satu KK yaitu Pak Wakimin sudah bersedia direlokasi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, lima KK yang mempunyai rumah tinggal di daerah aliran Sungai Oya pedukuhan Wunut perlu direlokasi untuk mengantisipasi agar tidak menjadi korban jika sewaktu-waktu longsor semakin bertambah parah akibat abrasi sungai.

Ia menjelaskan, sebab kejadian banjir di aliran Sungai Oya usai hujan deras beberapa waktu lalu membuat tanggul sungai longsor puluhan meter hingga mengakibatkan jalan kampung di tepi sungai terputus karena longsor ke arah sungai.

Namun demikian, kata dia, yang paling mendesak untuk direlokasi adalah rumah Pak Wakimin karena tepat berada di tepi jalan yang longsor tersebut, sementara jalan yang tersisa kurang dari satu meter sampai depan rumah.

"Untuk relokasi rumah Pak Wakimin sudah mulai membangun, dan kami bantu bahan bangunan, kalau yang empat KK relatif agak jauh dari sungai, tetapi harus tetap waspada dengan kondisi yang belum dipulihkan saat ini," katanya.

Dwi menjelaskan, untuk relokasi warga di tepi Sungai Oya itu, dari pihak pemerintah desa (Pemdes) Sriharjo sudah menyedikan lahan untuk dimanfaatkan membangun rumah guna ditinggali warga yang terancam terdampak longsor.

"Yang empat tetap kita siapkan dan desa sudah menyiapkan tanahnya jika sewaktu-waktu mereka mau kita pindah, tapi kan persyaratan yang namanya relokasi, rumah yang lama harus tida boleh dihuni lagi dan harus siap dibongkar," katanya.

Kendati demikian, kata dia, relokasi terhadap empat KK di tepi aliran Sungai Oya itu juga masih menunggu proses pembangunan tanggul sungai yang longsor oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSO) Yogyakarta.

"Sudah kita koordinasikan bahwa yang mendesak itu rumah Pak Wakimin yang rumahnya sudah kita bongkar, kalau yang empat menunggu proses impelemnatsi kegiatan pemulihan dari Balai besar yang mudah-mudahan sudah bisa mengurangi dampak resikonya," katanya.***4***


(KR-HRI)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024